Niatnya Hujat Irene Red Velvet Usai Kontroversi Kelakuan Buruknya, Netizen Ini Malah Salah Lapak

Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A

Grid.ID - Kontroversi kelakuan buruk Irene Red Velvet tampaknya membuat beberapa orang marah.

Tak sedikit netizen bahkan melemparkan serangan dan komentar jahat pada Irene.

Dan kontroversi yang melibatkan leader Red Velvet itu juga membuat beberapa orang terkena imbasnya.

Baca Juga: Irene Red Velvet Dituduh Membully Mantan Trainee SM Entertainment Mone Fukuhara, Begini Tanggapan Sang Youtuber Jepang

Seperti salah satunya model Irene Kim.

Dilansir dari Allkpop, setelah kontroversi menyebar ke seluruh web di Korea dan luar negeri, semakin banyak netizen yang terus meninggalkan komentar jahat di media sosial Irene.

Sayangnya, beberapa netizen malah salah lapak dan meninggalkan komentar jahat di media sosial model Irene Kim.

Baca Juga: Kontroversi Kelakuan Buruk Irene Red Velvet Bikin Netizen Ingat Momen Saat Doyoung NCT Deskripsikan sang Artis: Aku Masih Takut Padanya

Irene Kim adalah model Korea-Amerika, artis TV, serta fashion nad beauty vlogger.

Lahir di Seattle, Irene Kim pindah ke Korea saat masih SMP.

Kemudian, Irene Kim pindah ke New York untuk melanjutkan pendidikan di Fashion Institute of Technology.

Baca Juga: Suruh Stylist Ikatkan Tali Sepatu dengan Cara Tak Manusiawi, Irene Red Velvet Bikin Orang Ini Malu Sampai Mengundurkan Diri

Dia memulai kariernya sebagai model pada tahun 2012 dan menjadi co-host untuk acara Mnet K-Style.

Sejak itu, dia telah muncul di berbagai acara dan membuat namanya dikenal di industri fashion.

Baru-baru ini, semakin banyak netizen yang mengunjungi media sosialnya untuk meninggalkan komentar jahat yang mengkritiknya atas tindakan kasarnya.

Baca Juga: Kontroversi Kelakuan Buruk Irene Red Velvet Bikin Netizen Lihat Momen-momen Lain Tingkah Sang Leader yang Dinilai Ceroboh

Semua netizen ini telah salah mengira bahwa ia adalah Irene Red Velvet.

Beruntung, ada fans yang sedang mengklarifikasi kepada netizen tersebut dengan mengatakan bahwa mereka salah lapak.

(*)

PROMOTED CONTENT