Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Aurile Moeremans mengungkapkan bahwa dirinya sangat suka berlibur ke pantai dibandingkan ke gunung.
Hal tersebut karena Aurelie Moeremans merasa akses ke pantai lebih mudah untuk dilakukan.
"Pantai banget, aku suka banget-banget pantai, mungkin karena aksesnya gampang, kalau ke gunung kan harus naik dulu capek, aku kurang sporty anaknya, jadi ya pantai sih," ungkap Aurelie Moeremans saat dikutip Grid.ID di Live Instagram Grid.ID, beberapa waktu lalu.
Meski sangat suka pantai, tetapi Aurelie Moeremans mengaku bahwa dirinya trauma melakukan diving atau menyelam.
Trauma tersebut bermula ketika Aurelie Moeremans melakukan pengibaran merah putih di bawah air saat momen 17 Agustus.
"Itu pertama diving, gegara hari itu aku trauma," ungkap Aurelie Moeremans.
Aurelie Moeremans pun menceritakan pengalamannya saat itu.
"Sebelumnya kita latihan 2, 3 hari gitu, itu ikannya nggak dikasih makanan di depan, jadi semua ikan nggak ngumpul gitu di situ, ada ikan cuma nggak semuanya ngumpul," tuturnya.
"Pas 17-an kan dikasih makanan di depan itu, semua ikan-ikan ngumpul di depan pas aku turun tiba-tiba aku lihat, wah apaan tuh di bawah, aku kayak lihat ikan super gede."
"Aku nggak tahu terus aku hampir banget nginjek, terus mulai segala macam, asma aku udah mulai kambuh, kayak itu apaan ya di belakang," cerita Aurelie Moeremans.
Usai sukses melakukan pengibaran bendera merah putih di dalam air, Aurelie Moeremans mengetahui fakta yang membuat dirinya terkejut dan takut.
"Udah lancar pas di atas kayak yang yes, tos-tosan sama mas-masnya, terus aku nanya itu apaan ya di bawah, 'oh itu ikan hiu yang gigit tangan saya,' tangan si Masnya nggak tau buntung nggak tau cacat, pokoknya gitu deh, jadi tadi yang hampir aku injek hiu segede itu," ungkap Aurelie Moeremans.
Aurelie Moeremans pun memutuskan tak akan menyelam lagi.
"Jadi aku nggak mau diving, padahal tadinya aku mau urus licence, begitu aku tahu ada itu ikan, aku nggak mau," tutup Aurelie Moeremans.
(*)
Penulis | : | Rissa Indrasty |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |