Laporan Wartawan Grid.ID, Novia Tri Astuti
Grid.ID - Bagi masyarakat di Tanah Air, pernikahan dini masih dianggap sebagai hal yang cukup tabu.
Selain dinilai berdampak buruk pada pelaku, pernikahan dini juga dianggap memiliki banyak dampak negatif.
Ya, kondisi psikologis anak yang belum matang dan emosional yang masih berapi-api, akhirnya pernikahan dini dianggap sebagai hal yang cukup krusial.
Namun, meskipun sudah diperingatkan oleh pemerintah, tampaknya hal tersebut masih dihiraukan oleh sebagian masyarakat.
Seperti halnya yang terjadi di Batukelang Utara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) baru-baru ini.
Mengutip informasi dari Kompas.com, bocah SMP berinisial EB (15) mengaku tak sanggup menanggung susahnya hidup setelah ditinggalkan kedua orang tuanya.
EB akhirnya memutuskan untuk menikah dengan sang kekasih yang masih di bawah umur pula.
Dengan UD (17), EB membulatkan tekad untuk mengakhiri susahnya hidup dengan cara menikah.
Dari informasi yang diperoleh, UD disebutkan telah lama putus sekolah sejak ayahnya meninggal dunia.
Sementara EB, yang juga mengalami putus sekolah sejak empat bulan lalu.
Source | : | Kompas.com,Tribun Mataram |
Penulis | : | Novia |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |