Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Tato Nia Ramadhani sempat menjadi sorotan publik.
Pasalnya tak banyak yang mengetahui bahwa Nia Ramadhani memilki tato di punggungnya.
Hal itu baru terlihat saat Nia tengah berlibur di Bali, yakni saat ibu 3 anak saat itu ingin memakai perlengkapan paragliding.
Gambar tato yang menyerupai kupu-kupu itu terlihat jelas di punggung Nia yang terbuka.
Kendati begitu, Nia menanggapi soal tato di punggungnya yang jadi sorotan netizen.
Hal itu Nia Ramadhani ungkapkan dalam tayangan Nyonya Bos Trans TV baru-baru ini.
Ia menceritakan awal mulanya membuat tato.
"Jadi gini, dulu tuh umur 13, lu bayangin enggak umur 13 udah mau punya tato tuh udah enggak ngerti lagi," ujar Nia Ramadhani.
Saat itu Nia memiliki impian jika ia menjadi pemeran utama, ia akan membuat tato.
Bahkan sejak dulu, ia sudah merancang tato apa yang dia inginkan.
"Pokoknya kalau gue dapat pemeran utama suatu saat nanti, nama gue di depan gitu kan, gue mau bikin tato. Gue udah tahu mau bikin, maunya apa" ucap Nia Ramadhani.
"Jadi artinya gue pingin tatonya ada mahkotanya, ada sayapnya dan ada nama nyokap gue," kata Nia.
Alasan Nia ingin membuat gambar itu karena baginya kesuksesan yang ia dapatkan tak terlepas dari doa sang ibu.
"Karena menurut gue kayak gue bisa terbang mengambil si kesuksesan itu maksudnya mahkota itu dengan doa mama," ujarnya.
Setelah Nia berhasil mencapai kesuksesannya dengan menjadi pemeran utama, ia akhirnya langsung membuat tato dengan gambar sayap, meskipun sempat dimarahi oleh sang ibu.
"Setahun setelah itu dapat pemeran bawang merah bawang putih, terus gue keinget nih, aku jadi pemeran utama nih sekarang," ungkap Nia Ramadhani.
Baca Juga: Dituduh Punya Pacar Baru oleh Shafa Harris, Bastian Steel Mengonfirmasi: Dia Entertain Juga
"Ya udah gue bikin, tapi nggak bilang-bilang nyokap dulu karena masih nggak boleh."
"Tapi gue akhirnya bilang ke mama, woaaa itu langsung murka, kaya kena petir."
"Terus gue bilang 'tapi ini ada nama mamanya', terus di situ mama sedikit reda sih," paparnya.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |