Mendengarkan dengan volume normal
Musik sebaiknya disetel dalam volume sedang—tidak terlalu kencang dan tidak terlalu kecil. Mendengarkan musik dengan volume superkencang membahayakan pengendara karena
Masih mengutip artikel yang sama dari laman dailymail.co.uk, sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang mendengarkan musik dengan volume kencang memiliki respons mental dan fisik yang lebih lambat 20 persen.
Musik dengan volume kencang malah merusak konsentrasi. Selain itu ambience di sekitar menjadi terlupakan. Pengendara tidak waspada karena tidak dapat mendengar suara lain di lalu lintas sekitar, termasuk klakson dari pengguna jalan lainnya.
Shuffle atau buat playlist khusus
Saat ingin mengatur lagu yang ingin didengarkan, sesederhana memilih lagi atau pindah pindah ke track selanjutnya, kamu seringkali meraih ponsel dan mengaturnya secara manual. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan.
Jika kemudi mobilmu tidak memiliki panel untuk mengatur lagi yang ingin didengarkan, setel playlist dalam mode shuffle. Cara lainnya, kamu dapat membuat playlist lagu khusus berkendara. Jadi, lagu-lagu kesukaan yang menurutmu sudah pasti cocok untuk teman berkendara bisa masuk ke playlist itu.
Menghindari musik dengan tempo cepat
Musik dengan tempo cepat akan mendorong perilaku agresif saat mengemudi. Hal ini ditemukan oleh Warren Brodsky, seorang profesor asal Ben Gurion University, Israel dalam penelitiannya yang melibatkan pengendara di Chicago, Amerika Serikat.
Partisipan yang menjadi sampel penelitiannya diminta untuk mendengarkan musik sambil berkendara. Mulai dari musik pelan bertempo 60-80 beat per minutes (bpm) hingga 120 bpm.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Content Marketing ADV |
Editor | : | Sheila Respati |