Grid.ID - Mengelola keuangan di tengah pandemi tidak mudah. Beragam tantangan harus dihadapi seperti ketidakpastian ekonomi dan penurunan jumlah penghasilan.
Mengutip dari Kompas.com (26/6/2020), hasil survei yang dilakukan perusahaan riset pasar Ipsos menunjukkan sebanyak 84 persen masyarakat Indonesia merasakan penurunan pendapatan.
Tiga dari sepuluh orang responden bahkan mengaku pendapatannya turun hingga 50 persen dibanding dengan sebelum adanya pandemi.
Akibatnya, pemenuhan kebutuhan sehari-hari pun terhambat. Tabungan yang seharusnya menjadi simpanan untuk masa depan berisiko terpakai untuk menutup biaya kebutuhan hidup.
Mungkin salah satunya Anda yang saat ini mengalami penurunan penghasilan dampak dari pandemi yang saat ini mewabah di dunia. Untuk itu, Anda perlu pengelolaan keuangan secara efektif dan masih bisa menyisihkan pendapatan untuk menabung.
Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan agar bisa menabung selama pandemi.
1. Alokasi uang untuk tabungan dulu baru bayar biaya rutin
Sebelum membayar biaya rutin bulanan, seperti biaya belanja bulanan, tagihan listrik, air, internet, dan tagihan-tagihan lainnya.
Sebaiknya Anda mengalokasikan uang untuk menabung terlebih dahulu, meskipun membayar tagihan menjadi prioritas yang lebih utama tetapi Anda boleh menyisihkan uang dari penghasilan untuk menabung.
Mengapa demikian? Sebab dengan mengalokasikan dana tabungan terlebih dahulu Anda akan mengetahui jumlah uang yang bisa Anda gunakan dalam satu bulan salah satunya belanja kebutuhan pokok.
Dengan begitu, Anda dapat menargetkan kapan uang Anda terkumpul. Misalnya, saat Anda ingin membeli barang tertentu yang nominalnya mencapai cukup besar, Anda bisa menghitung berapa bulan atau berapa lama Anda bisa mendapatkan barang tersebut dengan menyisihkan tabungan terlebih dahulu.
2. Batasi pengeluaran
Bagaimana caranya menabung di saat penghasilan menurun? Tidak dimungkiri pandemi Covid-19 membuat kondisi perekonomian dunia menurun, termasuk di Indonesia. Bagi Anda yang saat ini kurang beruntung karena mendapat pemotongan gaji dari perusahaan tempat Anda bekerja.
Sebaiknya, dari sekarang Anda harus mengendalikan pengeluaran dengan bijak. Anda perlu menghitung jumlah pengeluaran yang harus dipenuhi setiap bulannya.
Baca Juga: Guru, Begini Cara Efektif agar Belajar-mengajar dari Rumah Lebih Mudah dan Menyenangkan
Jika ternyata pengeluaran rumah tangga lebih dari 50 persen dari penghasilan yang Anda dapatkan, Anda perlu melakukan beberapa strategi salah satunya membatasi pengeluaran dengan membuat skala prioritas.
Ingat, utamakan pengeluaran untuk apa yang Anda butuhkan, bukan untuk apa yang Anda inginkan. Dengan begitu Anda, bisa menghemat dan menyisihkan sebagian penghasilan Anda untuk menabung.
4. Tutup utang
Ada sebuah polemik antara menabung dahulu atau membayar utang, sebab kedua duanya sama pentingnya. Untuk itu, Anda harus memperhatikan faktor bunga disini.
Untuk Anda yang memiliki kartu kredit, lunasi hutang Anda jika bunga yang harus dibayar cukup tinggi. Dengan demikian, Anda bisa menabung lebih banyak dengan sisa uang yang ada karena tidak terbebani bunga lagi.
Baca Juga: Kedutan Kelopak Mata Kanan Bawah Dianggap Pertanda Buruk, Benarkah?
Untuk hutang jangka panjang seperti rumah dan properti lainnya, buatlah pembayaran ekstra saat Anda punya uang lebih. Hal ini akan mempersingkat meringankan beban karena Anda tidak perlu pusing memikirkan tagihan selama beberapa bulan ke depan.
5. Pilih tabungan yang mudah diakses
Tentunya sudah bukan zamannya lagi menabung uang di celengan atau bahkan di taruh di bawah bantal. Selain tinggi akan risiko, dana yang disimpan pun tidak akan berkembang.
Akan tetapi, di tengah pandemi seperti sekarang ini sebagian besar orang merasa sangat khawatir untuk bepergian ke tempat-tempat umum seperti bank.
Bukan tanpa alasan, sebab virus corona bisa menyebar dengan begitu cepat baik lewat droplet maupun saat kontak langsung dengan orang lain yang terinfeksi Covid-19.
Lalu, bagaimana jika ingin memiliki rekening dan bisa menabung dengan mudah, aman, dan nyaman, tanpa harus bepergian keluar rumah?
Baca Juga: Raffi Ahmad Pamerkan Mobil Karyawannya yang Menabung dalam Waktu 4 Bulan
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Bank BRI meluncurkan platform "BRI Digital Saving" yang melayani pembukaan rekening secara digital yang dapat diakses melalui Scan QR atau buka url http://bukarekening.bri.co.id pada browser di HP, laptop, atau tabletmu.
Dalam platform "BRI Digital Saving", nasabah dapat melakukan pembukaan rekening dengan teknologi Face Recognition dan Digital Signature. Sehingga tidak perlu datang ke Bank, mengantri, dan menunggu giliran dipanggil untuk bertatap muka dengan petugas.
Pembukaan rekening yang sepenuhnya digital ini memungkinkan nasabah untuk membuka rekening dari mana saja, kapan saja, siang maupun malam dari ponsel, PC, laptop, ataupun tablet.
Calon nasabah cukup melakukan pengisian data diri dan mengikuti langkah-langkah yang tertera pada laman portal tersebut hingga rekening terbentuk yang berlangsung kurang dari 10 menit.
Baca Juga: Ungkap Usia Kehamilannya, Audi Marissa Bikin Netizen Ragu
Selain itu, membuka rekening melalui platform “BRI Digital Saving” pelanggan tak perlu lagi repot-repot mengaktivasi mobile banking, karena sudah secara otomatis akan teregistrasi sebagai user Internet Banking BRI (BRImo).
Dengan demikian para nasabah dapat langsung menggunakan untuk bertransaksi secara digital. Berbicara soal keamanan, BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia, menjamin keamanan dan kerahasiaan data para nasabah.
BRI sudah melengkapi sistem peringatan dan deteksi dini, untuk memberikan peringatan ketika terjadi transaksi anomali.
Jadi selain mudah, BRI juga memberikan keamanan serta kenyamanan bagi para nasabahnya. Nah, bagi Anda yang ingin membuka rekening dengan mudah dan cepat bisa klik link berikut ini.
5 Shio Paling Sering Gagal Move On, Mencintai Sepenuh Hati Melepaskan Setengah Mati
Penulis | : | Nana Triana |
Editor | : | Sheila Respati |