Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Berbagai olahan makanan dari jeroan memang sangat menggugah selera.
Baik ditumis, digoreng, atau dicampur dengan kuah santan pasti akan menggoyang lidah.
Jeroan yang biasa diolah seperti hati, usus, babat, lidah, hingga jantung.
Baca Juga: Membongkar Alasan Jeroan Jadi Makanan Paling Dihidari, Salah Satunya Mengakibatkan Stroke
Akan tetapi dibalik kelezatannya, jeroan bisa jadi bom waktu untuk kesehatan.
Mengutip laman Sajian Sedap, jeroan terbukti mengandung kolesterol tinggi.
Dijelaskan dalam buku Dasar-Dasar Gizi Kuliner (1998) oleh C. Soejoeti Tarwotjo, jeroan adalah sumber zat kolesterol.
Asupan kolesterol dari makanan yang berlebihan tentu bisa memicu masalah kolesterol tinggi.
Seperti diketahui, jumlah kolesterol yang terlalu banyak di dalam darah dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras atau menyempit (aterosklerosis).
Apabila aliran darah menuju jantung sampai terganggu, maka dapat terjadi penyakit jantung.
Baca Juga: Gampang Banget! Ini 2 Tips Mengolah Paru Sapi yang Benar, Siap Dimasak Jadi Hidangan Apapun
Selain kolesterol, jeroan juga terbukti mengandung senyawa purin yang sangat tinggi.
Mengutip buku Bebas Penyakit Asam Urat Tanpa Obat (2012) oleh Lanny Lingga, PhD, semua jeroan mengandung purin yang sangat tinggi.
Hasilnya, konsumsi jeroan akan menambah purin dalam jumlah banyak sehingga mengganggu keseimbangan purin dalam serum.
Baca Juga: Andrew White Ungkap Kegilaannya pada Jeroan, Nana Mirdad Sebut Suaminya Bule Palsu!
Bagi seseorang yang kebal terhadap purin sekali pun, jeroan berpotensi memicu peningkatan asam urat, loh.
Jika tidak diobati, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berbahaya berupa serangan jantung.
Disamping itu, jeroan juga berpotensi menyebabkan penyakit bahaya lainnya seperti diabetes mellitus tipe 2, gangguan ginjal, dan obesitas.
Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Kaget Usai Cek Kolesterol Hingga Putuskan untuk Diet dan Ubah Pola Hidup
Lantas, bagaimana dengan ibu hamil?
Seberapa tinggikah bahaya jeroan untuk bumil?
Dikutip Grid.ID dari laman Kompas.com, jika bumil nekat konsumsi jeroan berlebihan, akan menyebabkan bayi cacat lahir dan kelainan serius.
Baca Juga: Sampai Ketagihan, Daniel Mananta Bagikan Pengalaman Menikmati Kuliner Ekstrim
Riset membuktikan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 10.000 IU vitamin A per hari berisiko 80 persen lebih tinggi memiliki anak cacat lahir.
Hal itu dibandingkan dengan ibu yang mengonsumsi 5.000 IU atau kurang per hari.
Kesimpulannya, penting untuk memantau asupan jeroan selama kehamilan, terutama jika mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin A juga.
Baca Juga: Ternyata, Awalnya Pudding Berbahan Dasar Jeroan dan Rasanya Gurih!
Pilihlah jeroan yang berasal dari hewan organik.
Hewan organik biasanya tidak memiliki timbunan lemak yang besar, terutama pada bagian jantung dan ginjalnya.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Sajian Sedap |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |