Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Asupan protein memang penting untuk kelancaran fungsi tubuh kita, tetapi mengonsumsi protein secara berlebihan dapat membuat sistem tubuh tidak seimbang.
Selain itu, kelebihan protein dapat memicu masalah kesehatan yang serius.
Menurut The DRI (Dietary Reference Intake), diperlukan 0,8 gram protein per kilogram berat badan.
Konsumsi apa pun yang melebihi kebutuhan, memang terbukti berbahaya bagi fungsi tubuh kita.
Dilansir Grid.ID dari laman Times of India, inilah beberapa risiko yang mungkin ditimbulkan oleh asupan protein berlebih pada tubuh.
Baca Juga: Stop Buang Cangkang Telur Mulai Sekarang! Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan Tulang
1. Membahayakan ginjal
Dengan asupan protein, kamu juga menerima produk sampingan nitrogen.
Ginjal kita kemudian menyaring produk sampingan ini dari darah.
Jika protein dikonsumsi sesuai kebutuhan tubuh, produk sampingan nitrogen ini dihilangkan melalui urin.
Tetapi memakan makanan berprotein terlalu banyak akan memberi tekanan pada ginjal, karena mereka harus bekerja keras untuk menghilangkan kandungan nitrogen ekstra dalam tubuh.
Jika tidak dikontrol, bisa merusak ginjal.
Baca Juga: Begini Cara Memasak Telur Paling Sehat, Bukan Dibuat Ceplok atau Dadar!
2. Memicu penyakit gastrointestinal
Orang yang menjalani diet rendah karbohidrat dan makanan berprotein tinggi seringkali mengalami sembelit dan kembung.
Hal ini karena kekurangan serat dapat mengganggu sistem pencernaan, sehingga menimbulkan penyakit saluran cerna.
3. Menyebabkan kenaikan berat badan
Diet protein dapat membantu kamu menurunkan berat badan beberapa kilogram untuk durasi yang lebih singkat.
Tetapi jika kamu makan putih telur secara berlebihan dan mengonsumsi minuman berprotein, berat badan akan bertambah.
Baca Juga: Duh, Percuma Diet Tapi Masih Melakukan 8 Kebiasaan Ini, Nomor 4 Paling Sering!
Sebuah studi yang dilakukan pada lebih dari 7.000 orang dewasa menemukan bahwa mereka yang makan protein dalam jumlah berlebih, 90 persen lebih mungkin menjadi kelebihan berat badan dibandingkan dengan orang yang makan lebih sedikit.
4. Bau mulut
Mengurangi karbohidrat dan mengonsumsi makanan berprotein tinggi, membuat tubuh memasuki keadaan yang disebut ketosis.
Ini adalah kondisi dimana tubuh perlu memecah lemak tubuh untuk energi.
Ini mungkin tampak bagus untuk menurunkan berat badan, tetapi tidak begitu baik untuk pernapasan.
Saat tubuh kita membakar lemak, tubuh juga menghasilkan bahan kimia yang disebut keton yang bisa membuat mulut berbau.
Tidak peduli seberapa banyak membersihkan gigi, itu tidak akan membantu atasi bau mulut.
5. Memengaruhi suasana hati
Jenis makanan yang kita konsumsi sangat memengaruhi 'hormon bahagia'.
Otak kita membutuhkan karbohidrat untuk merangsang produksi hormon suasana hati yang disebut serotonin.
Jika makanan ini dihilangkan dan dialihkan dengan protein, kita cenderung merasa mudah tersinggung, cepat marah, bahkan depresi.
Menurut sebuah penelitian di Australia, orang dewasa yang kelebihan berat badan dan mengikuti diet ketat rendah karbohidrat selama satu tahun, melaporkan lebih banyak rasa ngambek dibandingkan dengan mereka yang mengikuti diet tinggi karbohidrat dan rendah lemak.
Meskipun kedua kelompok kehilangan berat badan yang kurang lebih sama.
6. Dehidrasi
Makanan berprotein tinggi juga meningkatkan keinginan konstan akan air.
Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak protein dapat menyebabkan dehidrasi ringan.
Baca Juga: Cuma Rutin Makan Tahu, Siap-siap Rasakan 7 Hal Ini di Tubuh, Hasilnya Mengagumkan!
Para ahli mengatakan bahwa karena ginjal kita terus bekerja untuk membuang kelebihan protein serta limbah nitrogen, maka cenderung sering buang air kecil dan akhirnya merasa lebih haus.
(*)
Chandrika Chika Belum Minta Maaf Usai Diduga Aniaya Yuliana Byun, Sang Ayah Datangi Korban
Source | : | timesofindia.indiatimes.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |