Grid.ID - Bangunan yang sudah tua atau lama tidak digunakan biasanya akan menjadi angker dan menyimpan kisah mistis.
Contohnya beberapa hotel di Indonesia berikut ini yang ternyata sudah terkenal akan keangkerannya.
Bahkan beberapa hotel angker ini masih ada yang berpoerasi hingga sekarang, loh!
Baca Juga: Terungkap Rahasia Gas Awet Berbulan-bulan, Ini Trik Hemat dari Restoran Saat Masak dengan Kompor Gas
Apa saja yang jadi hotel paling angker di Indonesia?
Berikut hotel paling angker di Indonesia yang menyimpan cerita mistis di dalamnya.
Hotel Tugu Malang
Hotel Tugu Malang merupakan salah satu hotel paling indah di dunia versi majalah L’Officiel Voyage.
Interior Tiongkok yang dipadu dengan adat Jawa Timur membuat hotel yang terletak di pusat Kota Malang ini sangat instagramable.
Meskipun begitu, kisah mistis sering terdengar bagi mereka yang menginap di tempat ini.
Suasana mistis semakin terasa karena foto seorang perempuan berambut panjang yang dipajang di The Sugar Baron Room.
Foto perempuan yang terlihat membelakangi kaca sebenarnya foto Oei Hui Lan, putri Oei Tiong Ham.
Fyi, Oei Tiong Ham adalah orang terkaya di Asia Tenggara pada abad ke-19.
Pelancong yang menginap di tempat ini mengaku bermimpi didatangi oleh sosok Oei Hui Lan.
Beberapa bahkan menegaskan kalau lantai 2 di hotel ini terasa sesak padahal tidak ada siapapun.
Baca Juga: Tren Boba Makin Bervariasi! Hadir Bubble Tea Wangi Asal Australia, Gotcha Fresh Tea
Inna Grand Bali Beach
Hotel bintang 4 ini merupakan salah satu hotel yang terdapat di Pantai Sanur.
Pemandangan dan akses menuju pantai yang mudah membuat banyak pelancong yang suka menginap di tempat ini.
Meskipun begitu cerita mistis dari tempat ini enggak bisa kita lupakan.
Konon, di hotel ini terdapat 2 kamar yang sama sekali enggak boleh ditempati siapapun.
Baca Juga: Dinda Hauw Sering Pamer Fotonya yang Tanpa Hijab, Rey Mbayang: Bukan Itu yang Bikin Aku Tertarik
Kamar tersebut adalah kamar nomor 327 dan 2401.
Kedua kamar tersebut tidak disewakan karena kamar 327 adalah kamar yang selau ditempati Bung Karno ketika menginap.
Sedangkan kamar 2401 adalah kamar yang dipersiapkan khusus oleh Nyi Roro Kidul.
Kebakaran sempat melanda hotel ini tahun 1993 dan anehnya hanya kamar 327 yang tidak terbakar!
Baca Juga: Tren Boba Makin Bervariasi! Hadir Bubble Tea Wangi Asal Australia, Gotcha Fresh Tea
Pi Bedugul
Pi Bedugul pada awalnya akan dijadikan hotel milik Tommy Soeharto, putra dari Presiden Indonesia ke-2, Soeharto.
Sayangnya, hingga kini pembangunan hotel tersebut tidak pernah dilanjutkan.
Bangunan hotel dibiarkan mangkrak dan terbengkalai.
Padahal, proses pembangunan hotel tersebut sudah mencapai 80 persen!
Jadi salah satu hotel yang terbengkalai membuat suasana mistis kental di tempat ini.
Enggak heran warga sekitar sering menyebutnya dengan Istana Hantu.
Baca Juga: Netizen Jodohkan Amanda Manopo dengan Arya Saloka, Begini Tanggapan Billy Syahputra
Hotel Siranda
Hotel Siranda merupakan salah satu hotel berbintang yang pernah beroperasi di Kota Semarang.
Pemandangan Kota Semarang dan Simpang Lima membuat siapa saja betah tinggal di sini.
Sayangnya pembunuhan di tempat ini membuat hotel jadi enggak laris lagi.
Pengunjung sering mendengar suara jeritan minta tolong hingga arwah yang diduga masih gentayangan karena kematiannya.
Baca Juga: Netizen Jodohkan Amanda Manopo dengan Arya Saloka, Begini Tanggapan Billy Syahputra
Hotel ini mulai sepi pengunjung dan ditinggalkan.
Suasana angker enggak hanya terjadi malam hari namun siang hari suasana mistis juga terasa ada di hotel ini.
Hotel Indonesia
Masuk dalam jajaran hotel mewah di Indonesia nyatanya enggak membuat cerita mistis Hotel Indonesia hilang.
Konon, lantai 4 hotel Indonesia adalah sarang makhluk halus.
Beberapa pelancong sering bertemu dengan perempuan berambut panjang dengan gaun putih.
Ia sering menampakan diri di lorong hotel dan lift.
Meskipun begitu hotel ini hampir selalu penuh ya! (*)
Artikel ini telah tayang di Cewekbanget.ID dengan judul 5 Hotel Paling Angker di Indonesia. Banyak yang Masih Beroperasi!
Source | : | Cewekbanget.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |