Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio
Grid.ID - Tunami Selat Sunda yang terjadi 22 Desember 2018 meninggalkan duka untuk Ifan Seventeen yang harus kehilangan 3 personel, mendiang Herman (gitar), mendiang Bani (bass), dan mendiang Andi (drum), serta istri, mendiang Dylan Sahara.
Musibah tersebut diangkat Mahakarya Pictures menjadi sebuah film berjudul Kemarin.
Dalam film terdapat video dokumentasi band Seventeen yang melakukan beberapa kali perubahan personel.
Dokumentasi yang digunakan telah dibuat sebelum musibah terjadi, untuk merayakan ulang tahun band Seventeen ke-20 pada Januari 2019.
Tapi keadaan berkata lain, sebab bencana alam tsunami Selat Sunda terjadi saat band Seventeen tampil di sana.
Sehingga film karya Upie Guava ini ditambah dengan kisah sedih para keluarga personel yang ditinggalkan.
Baca Juga: Dua Tahun Ditinggalkan Mendiang Dylan Sahara, Ifan Seventeen: Citra Monica Membantu Menyembuhkan
Ifan Seventeen pun mengatakan, setelah menyaksikan pemutaran perdana film Kemarin, dirinya kembali teringat kejadian yang kini hampir 2 tahun berlalu.
Pemilik nama lahir Riefian Fajarsyah ini juga memberikan pesan kepada publik yang akan menyaksikan agar tidak berekspektasi bahwa film tersebut tentang kisah ulang tsunami Selat Sunda.
"Jangan ber-expect film 'Kemarin' ini film action di mana lo akan melihat bencana tsunami, nggak," kata Ifan saat ditemui Grid.ID di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (30/11/2020).
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Penulis | : | Rangga Gani Satrio |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |