Grid.ID - Siapa yang tak kenal dengan sosok Chef Arnold Poernomo.
Ya, salah satu juri ajang memasak MasterChef Indonesia tersebut memang kini banyak dikagumi dan dieluk-elukan.
Tak cuma karena parasnya yang tampan, tetapi juga berkat kepiawaiannya dalam memasak dan pribadinya yang terkadang kerap melucu.
Chef Arnold bahkan pernah disebut sebagai salah satu orang terkaya di Asia karena pernah masuk daftar "30 under 30 Forbes Asia".
Namun saat itu, Chef Arnold menjelaskan bahwa dia masuk daftar tersebut bukan karena kekayaan melainkan karena dampak sosial yang dia ciptakan.
"Berarti kamu pengetahuannya kurang dong, '30' bukan tentang kekayaan, tapi tentang social impact," ujar Arnold dikutip Grid.ID dari podcast Deddy Corbuzier yang tayang pada 17 Oktober 2020.
Dan ya, meski sempat berpindah ke Australia, latar belakang kehidupan Chef Arnold ternyata tak seperti yang dibayangkan banyak orang.
Melansir dari tayangan kanal YouTube Boy William yang diunggah pada Rabu (2/12/2020), fakta bahwa keluarganya dari orang berada langsung dibantah oleh Chef Arnold.
"Lu keluarga orang punya tetapi?" tanya Boy William.
"My family were bankrupt, kita actually were bankrupt, actually 99-98 kita pindah ke Australia," ungkap Chef Arnold.
Bahkan pada kesempatan itu, Chef Arnold menceritakan perjuangan sang ibu yang menjual rantangan demi menyambung hidup.
"Not really, dibilang ada gak juga. Nyokap gue dulu jual rantangan di Universitas itu," ujar Chef Arnold Poernomo.
"Terus jual kue-kue jual roti gitu," tambahnya.
Peristiwa tersebut pun terjadi tatkala Chef Arnold masih kecil.
"Gue inget nganterin nemenin nyokap juga dulu. Ini pake naik becak," ujarnya.
"Itu di mana?" tanya Boy William penasaran.
"Surabaya," jawab Chef Arnold.
Bahkan kepindahan dirinya dan keluarga ke Australia lantaran terkena dampak krisis moneter yang menyebabkan restoran milik ayahnya bangkut.
Arnold berseloroh saat itu sang tante bersekolah di Australia membelikan tiket untuk keluarganya.
Ketika itu, sang tante berharap mereka beristirahat sejenak di Australia, mengingat kondisi Indonesia saat itu yang sedang tidak kondusif juga karena kerusuhan 1998.
Seiring berjalannya waktu, keluarga Poernomo akhirnya berhasil membangun bisnis sukses di Australia.
Mereka bahkan menjadi pemilik salah satu restoran dessert termahal di Australia bernama KOI Dessert Bar.
(*)
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Siti Maesaroh |
Editor | : | Siti Maesaroh |