Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Diabetes merupakan salah satu penyakit yang cukup berbahaya.
Hal ini karena tidak sedikit pengidap diabetes yang juga mengidap berbagai penyakit lainnya sehingga mengalami komplikasi.
Pengidap diabetes seharusnya memang menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari kondisi semacam itu.
Baca Juga: Ini 5 Bahaya Makan Tengah Malam yang Harus Kamu Tahu, Termasuk Ganggu Kesehatan Mental
Bahkan, anak muda juga tinggi berpotensi terkena penyakit diabetes.
Mengutip laman Tribun Jogja, Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebut bahwa prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 10,9 persen dan diprediksi terus meningkat.
Diabetes sendiri terdiri atas empat tipe, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes tipe 3, dan diabetes gestasional (kehamilan).
Baca Juga: 4 Alasan Kenapa Mi Instan yang Kamu Makan Itu Enggak Terlalu Baik Buat Kesehatan
Saat ini, kasus yang paling banyak ditemukan adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh faktor genetik (keturunan) dan gaya hidup tidak sehat.
“Diabetes tipe 2 mulanya hanya pada orang dewasa. Tapi sekarang pada usia lebih muda lagi, bisa di bawah 30 tahun.”
Hal itu dijelaskan oleh Ketua Umum Perkeni, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, dalam acara virtual beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Tidak Manis, Tapi 6 Makanan Ini Tinggi Gula yang Memicu Diabetes
Lebih lanjut, banyak orang meyakini bahwa pasien diabetes tidak boleh mengonsumsi nasi putih karena dianggap memiliki Glycemic Index/GI yang tinggi.
Namun, faktanya bukan berarti pasien diabetes harus berhenti sama sekali mengonsumsi nasi putih.
Menurut Chairman Diabetes Connection Care, Eka Hospital, Prof. DR. Dr. Sidartawan Soegondo, Sp.PD-KEMD, FINASIM, FACE menekankan, pentingnya mengontrol porsi nasi putih yang dikonsumsi agar tidak berlebihan.
Baca Juga: Mewah dan Murah, Menu Sarapan Ini Cocok Dikonsumsi Bagi Penderita Diabetes
Ini juga berlaku untuk jenis karbohidrat lain, seperti mie, roti, bihun, singkong, hingga nasi merah.
"Memang dikatakan beras merah GI-nya lebih rendah. Tapi, kalau makan nasi merah dua piring? Tetap gulanya naik," katanya dalam konferensi pers, seperti Grid.ID kutip dari Kompas.com.
"Jadi sebetulnya prinsipnya tidak ada yang tidak boleh. Cuma, ada yang boleh banyak, ada yang boleh sedikit,” lanjutnya.
Baca Juga: Akibat Terlalu Banyak Makan Telur, Hati-hati Bisa Bikin Diabetes!
Adapun GI adalah standar pengukuran seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi gula (glukosa) untuk dipakai sebagai energi.
Ukuran ini berupa skala dari 0-100.
Untuk mempermudah, berdasarkan tabel nilai GI dari Harvard Medical School, per 150 gram nasi putih biasa memiliki GI sekitar 72.
Baca Juga: Omas Idap Diabetes hingga Embuskan Napas Terakhir, Simak 4 Gejala yang Perlu Diwaspadai!
Pengidap diabetes tidak perlu berhenti sama sekali memangkas konsumsi nasi putih jika memiliki diabetes, meskipun nasi memang memiliki GI yang lumayan tinggi.
Beberapa jenis beras mempunyai indeks glikemik yang lebih rendah dibanding jenis beras lainnya.
Sebagai alternatif yang lebih sehat dari nasi putih, kamu bisa menggunakan beras merah (nilai GI 50) atau beras Basmati (nilai GI 63).
Baca Juga: Tak Hanya Menghentikan Diare, Daun Jambu Biji Ternyata Memiliki Sederet Manfaat Luar Biasa!
Bubur havermut (oatmeal) juga bisa menjadi alternatif karena memiliki GI 55 sehingga termasuk rendah.
Kandungan serat oatmeal yang tinggi juga membantu memperlambat laju penyerapan karbohidrat dalam tubuh.
Otomatis ini memberi efek yang menguntungkan dalam pengendalian kadar gula darah.
Baca Juga: Jadi Ayah S.I.A.P yang Bijak Jaga Keluarga dari Gula, Garam dan Lemak Berlebih
Yang terpenting, tetap jangan berlebihan dalam mengonsumsinya.
(*)
Source | : | Kompas.com,jogja.tribunews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Okki Margaretha |