Grid.ID - Panasnya hubungan AS-China masih terus berlanjut.
Baru-baru ini seorang petinggi militer AS merasa pihaknya perlu melakukan revolusi teknologi demi bisa mengalahkan China.
Jenderal Mike Milley, Kepala Staf Gabungan militer AS mengatakan bahwa pihaknya perlu sepenuhnya merangkul robotika dan kecerdasan buatan jika ingin mempertahankan keunggulan atas China.
Tidak hanya itu, Milley juga mengatakan bahwa pasukan yang berjumlah lebih kecil serta mampu dipersenjatai rudal jarak jauh perlu ditempatkan di lebih luas di seluruh Asia.
Baca Juga: Indonesia Digital Trade Show 2020, Saatnya UMKM 'Go Digital'
"Kita berada di tengah perubahan mendasar dalam karakter perang," ungkap Jenderal Milley, seperti dikutip dari South China Morning Post.
Terkait dengan perubahan mendasar tersebut, Milley mengutip penyebaran amunisi berpemandu presisi, drone, peralatan robotik lainnya, serta komunikasi satelit canggih.
Milley juga megatakan bahwa pihak yang menguasai beberapa aspek teknologi tersebut akan menjadi penentu dalam perang.
"Jika Anda menambahkan kecerdasan buatan dan Anda melakukan kerja sama manusia-mesin, tambahkan itu ke perangkat robotika, masukkan amunisi presisi dan kemampuan sensor, kemampuan senjata hipersonik, dan Anda akan memiliki perubahan mendasar," ungkap Milley.
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Intisari Online |