Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Miley Cyrus memang dikenal sebagai artis nyentrik yang sering bergonta-ganti penampilan.
Well, rupanya perubahan penampilan Miley Cyrus itu membuat beberapa spekulasi di kalangan banyak orang.
Tampil di cover majalah Rolling Stone edisi Januari, Miley Cyrus mengaku bahwa dia sempat sangat bergantung pada obat-obatan dan minuman keras.
Hal tersebut dilakukan mantan istri Liam Hesmworth ini untuk membuatnya melewati 2017 dan 2018 yang dirasa menjadi tahun-tahun terendah dalam kesehatan mentalnya.
Pelantun 'We Can't Stop' itu mengakui citra publiknya adalah yang mendorong rumor tentang kehidupan pribadinya.
Miley Cyrus mengakui bahwa orang akan berasusmi tentang dirinya lewat warna rambut apa yang dia miliki saat itu.
Ia menganggap orang salah berasumsi apakah dia sedang waras atau tidak.
"Mereka akan berkata, 'Rambutnya panjang dan pirang, dia waras sekarang. Dia tidak bisa kacau dengan obat-obatan. Itu ketika rambutnya dicat atau dia menumbuhkan rambut ketiaknya (itulah saat) dia menggunakan obat-obatan'," kenang Miley Cyrus.
Merefleksikan masa lalunya yang mabuk, Miley Cyrus memutuskan untuk sadar setelah secara terbuka dan mengakui bahwa dia menyukai ganja dan obat-obatan yang lebih keras.
"Aku harus menyatukan diri sebelum aku berusia 27 tahun, karena 27 adalah waktu dimana kamu melewati ambang itu untuk hidup atau mati sebagai seorang legenda. Aku tidak ingin gagal melewati usia 27," katanya .
Meskipun berkomitmen, Miley Cyrus mengakui bahwa dia tidak kebal terhadap stres pandemi.
Menurutnya, stress saat pandemi akan menyebabkannya kambuh.
Pandemi juga semakin mempersulit Miley Cyrus untuk tidak meminum alkohol atau minuman keras.
Mantan kekasih Cody Simpson itu mengakui bahwa lockdown dan karantina membuatnya lebih mudah untuk kambuh.
"Itu benar-benar perjuangan. Kesehatan mental, kecemasan, dan semua itu. Aku kehilangan diriku sendiri di sana, dan sekarang aku kembali dalam lima minggu," pungkasnya.
(*)
Source | : | mirror.co.uk |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |