Grid.ID – Erupsi Gunung Ili Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih terus terjadi.
Sejak erupsi pertama pada Senin (30/11) lalu hingga Kamis (3/12) dini hari berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang berada di Pos Pengamatan Gunung Api Ili Lewotolok, tinggi kolom abu masih teramati sekitar 200 meter di atas puncak, dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Atas kondisi ini status gunung api ditetapkan berada pada level III atau ‘Siaga’.
Pemerintah Kabupaten Lembata menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari, terhitung mulai 29 November 2020 hingga 12 Desember 2020.
Sementara itu, data per 2 Desember 2020, pukul 22.00 WIT, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata melaporkan jumlah warga yang mengungsi sebanyak 7.968 jiwa dan tersebar di 20 titik pos penampungan serta rumah-rumah warga.
Baca Juga: Tampil Anggun dan Seksi, Wulan Guritno Disebut Mirip Gal Gadot
Menanggapi bencana yang menimpa saudara-saudari kita tersebut, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan bantuan kemanusiaan dari pembaca Harian Kompas berupa masker, alas tidur, beras, minyak goreng, gula, keperluan pribadi lainnya, serta buku-buku aktivitas anak senilai total Rp 200.000.000 (Dua Ratus Juta Rupiah).
Bantuan difokuskan kepada masyarakat yang tinggal di rumah-rumah penduduk (keluarga atau kerabatnya), dengan pertimbangan pengungsi yang berada di posko-posko resmi telah mendapatkan dukungan bantuan logistik dari pemerintah.
Adapun upaya pemberian bantuan cukup menantang, ketika Tim DKK sudah memperoleh data mengenai jumlah dan jenis kebutuhan para pengungsi, dengan sigap Sukarelawan Tim DKK yang terdiri dari Rekan – Rekan Toko Gramedia Maumere dan Biro KompasTV Flores serta berkoordinasi dengan Tim DKK Pusat melakukan pembelian barang bantuan di kota Maumere.
Namun karena tingginya permintaan dimana barang kebutuhan pokok dan barang penunjang kebutuhan sehari – hari juga diborong oleh berbagai pihak untuk penanganan bencana maka tidaklah mudah untuk mendapatkan stok barang – barang kebutuhan pokok tersebut di kota Maumere.
Selain sulitnya mendapatkan distributor penyedia barang – barang kebutuhan penanganan bencana, Tim DKK juga harus menempuh perjalanan pengiriman bantuan yang panjang dan melelahkan.
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |