Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Lidah buaya, yang berasal dari tanaman sukulen, banyak dijual sebagai jus dan ditambahkan ke makanan, suplemen, dan produk perawatan kulit.
Tetapi hanya karena alami, bukan berarti aman dikonsumsi.
Dilansir Grid.ID dari laman Nutrition Action, penelitian yang dilakukan dengan hati-hati oleh pemerintah AS menyimpulkan ada bukti yang 'jelas' bahwa ekstrak lidah buaya menyebabkan kanker usus pada tikus jantan dan betina.
Bentuk yang diuji adalah ekstrak daun lidah buaya non-decolorized, yang mengandung lebih banyak komponen.
Baca Juga: 4 Cara Hilangkan Stretch Mark dengan Bahan Alami, Gampang Banget!
Ini diduga sebagai penyebab kanker aloin dan antrakuinon lainnya daripada banyak produk lidah buaya di pasaran, terutama produk cair.
Daging luar daun lidah buaya yang dikenal sebagai lateks, mengandung antrakuinon
Namun, tidak diketahui secara pasti komponen lidah buaya apa yang bertanggung jawab atas tumor tersebut.
Pusat Nasional untuk Pengobatan Pelengkap dan Alternatif (NCCAM) juga mencatat kemungkinan masalah lain.
Orang dengan diabetes yang menggunakan obat penurun glukosa harus berhati-hati dalam mengonsumsi lidah buaya melalui mulut, karena studi terdahulu menunjukkan bahwa hal itu dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Diare akibat efek pencahar lidah buaya dapat menurunkan penyerapan banyak obat.
Mengingat kemungkinan risikonya, orang sebaiknya tidak makan atau minum lidah buaya.
Jika kamu memilih tetap mengonsumsinya, cari produk yang dibuat dengan proses penyaringan arang untuk menghilangkan warna dan antrakuinon.
Kemudian, pantau untuk memastikan bahwa kadar aloin rendah.
Beberapa produk padat atau semi padat memiliki kadar aloin yang jauh lebih tinggi daripada cairan.
Namun, kadar aloin yang rendah tidak menjamin keamanan, karena belum diketahui secara pasti komponen lidah buaya mana yang memicu kanker pada tikus.
(*)
Source | : | Nutrition Action |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ayu Wulansari K |