Laporan Wartawan Grid.ID, Silmi Nur A
Grid.ID - Dorsa Derakhshani bersumpah untuk tidak menonton Netflix sampai dia mendapatkan tujuannya.
Tetapi Dorsa Derakhshani yang merupakan di senior Universitas Saint Louis itu tidak dapat menahan diri untuk tidak menonton serial hit baru The Queen's Gambit.
Karena bagaimanapun cerita The Queen's of Gambit hampir mirip dengan kisah hidupnya.
Dalam serial Netflix The Queen's Gambit, seorang gadis yatim piatu bernama Beth (diperankan oleh Anya Taylor-Joy) unggul dalam catur saat melawan setan pribadi, dan sering kali mengalahkan pria dua kali lebih tua darinya.
"Aku merasa banyak terhubung dengan Beth," kata Dorsa Derakhshani melansir People.
Lahir di Teheran, ayah Dorsa Derakhshani adalah seorang dokter dan ibunya adalah seorang psikolog.
Well, Dorsa Derakhshani adalah seorang anak yang dewasa sebelum waktunya.
Dia bahkan belajar membaca pada usia 2 dan pada usia 6 Dorsa Derakhshani mulai pelajaran catur.
Dua tahun kemudian, pada usia 8 tahun, dia menerima penghargaan Kejuaraan Nasional catur dengan mengenakan gaun putri dan tiara.
“Ketika mulai bermain catur, aku sangat menikmati gagasan bahwa aku bisa bermain dengan siapa saja, di mana saja, dan mengalahkan mereka,” kata Dorsa Derakhshani.
"Aku baru saja memamerkan otakku," imbuhnya.
Dorsa Derakhshani membuat berita nasional pada tahun 2017, dan Wall Street Journal menyebutnya sebagai salah satu feminis paling berani di dunia ketika Federasi Catur Iran secara terbuka mengeluarkannya dari tim karena tidak mengenakan jilbab.
"Memiliki kebebasan untuk mengenakan apa yang kuinginkan, dan menjadi yang kuinginkan, adalah hal yang besar," kata Dorsa Derakhshani.
Setelah lulus SMA, ia bermain catur secara kompetitif selama satu tahun di Spanyol, sebelum pindah ke Amerika Serikat untuk kuliah di Saint Louis University dengan beasiswa catur.
Baca Juga: Ungkapan Cinta Kalina Ocktaranny ke Azka Corbuzier Berujung Sindiran Netizen
Di sela-sela belajar, dia berkompetisi (sekarang melalui Zoom) sebagai anggota Federasi Catur AS.
Wanita 22 tahun itu bahkan mengajar kelas catur untuk mendorong wanita lain bermain.
"Catur bukan hanya permainan pria," katanya. "Aku suka pertarungannya."
Meski begitu, seperti bintang The Queen's Gambit, dia juga menemukan seksisme di turnamen catur.
Baca Juga: Aura Kasih Tepis Isu Perceraiannya Dilatarbelakangi Masalah Keuangan dan Orang Ketiga
"Aku merasakan apa yang dirasakan Beth dan aku sama-sama tumbuh dengan bertahan dalam masyarakat ini, dan harus berjuang untuk mendapatkan rasa hormat dan kesetaraan--aku di Iran, dan Beth di tahun 60-an," katanya.
"Tapi aku berharap anak-anakku tidak merasakannya. Kuharap anak-anakku tidak perlu merasa perlu untuk berjuang dan mendapatkan rasa hormat," imbuhnya.
(*)
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | People.com |
Penulis | : | Silmi Nur Aziza |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |