Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Membangun sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, dimulai sejak anak dalam kandungan.
Anak adalah investasi masa depan suatu negara, karena kualitas negara ditentukan oleh anak sebagai generasi penerus.
Dalam keterangan tertulis Presiden Joko Widodo dalam acara Smart Parenting to Fight Against Stunting yang diikuti Grid.ID Senin (21/12/2020), dijelaskan bahwa pembangunan SDM adalah kunci Indonesia ke depan.
Baca Juga: Begini Cara Cerdas Tya Ariestya Mengasah Kreativitas Anak yang Aman di Tengah Pandemi
"Titik dimulainya pembangunan SDM adalah menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, dan anak usia sekolah. Ini merupakan usia emas untuk mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi yang meningkat," papar Presiden Joko Widodo.
Berangkat dari hal itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membuat beberapa program, salah satunya Siap Nikah.
Dalam acara yang sama, ketua BKKBN, Hasto Wardoyo, menjelaskan bahwa program Siap Nikah diperuntukan kepada orang-orang yang ingin menikah.
Baca Juga: Agar Memiliki Komunikasi yang Baik, Dokter Anak Sebut Anak Harus Diajarkan Sikap Baik Sejak Dini
Website Siap Nikah pun sudah tersedia.
"Program yang dikerjakan BKKBN sudah kita mulai dengan program Siap Nikah. Program ini harus memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) kepada calon-calon yang mau menikah," ujar Hasto.
"Kita sudah membuka web Siap Nikah," lanjutnya.
Untuk kedepannya, BKKBN akan mengkoordinir perihal stunting ditingkat Kabupaten kebawah.
Hal ini dibuktikan dengan program sertifikasi pra nikah yang segera direalisasikan.
Baca Juga: Membaca Buku Mampu Ajarkan Anak Berempati, Psikolog: Kita Belajar Bagaimana Orang Lain Berpikir
"Kedepan BKKN insyaallah dipercaya untuk mengkoordinir stunting di tingkat Kabupaten kebawah. Oleh karena itu, kami mengusulkan program sertifikasi pra nikah bisa direalisasikan," papar Hasto.
Hasto pun menambahkan bahwa 3 bulan sebelum menikah, perempuan harus memeriksakan hemoglobin atau hb
Apabila perempuan mengalami anemia, maka 90 hari sebelum menikah harus mengonsumsi tablet penambah darah.
Ini salah satu cara mencegah stunting.
"3 bulan sebelum nikah, perempuan sudah diperiksa hb-nya. Kalau anemia, karena sekarang banyak perempuan anemia, maka 90 hari sebelum nikah minum obat tablet tambah darah sehari sekali," jelas mantan bupati Kulon Progo ini.
"Sehingga pada saat mau hamil, hb-nya sudah memenuhi syarat, tidak anemia. Ini salah satu hal yang penting untuk mencegah stunting," tutup Hasto.
(*)
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |