Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Daging ayam sudah menjadi sajian favorit banyak orang.
Selain kandungan gizinya yang tinggi, harganya juga relatif terjangkau jika dibandingkan daging merah.
Mengutip laman Kompas.com, secara umum, ayam mengandung beraneka nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak (lemak jenuh, lemak tak jenuh ganda, dan lemak tak jenuh tunggal).
Baca Juga: Positif Covid-19, Maia Estianty Pilih Pisah Rumah dengan Irwan Mussry: Beliau Umurnya Sudah Senior
Ada pula kandungan kolesterol, vitamin A, vitamin B (vitamin B1, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, dan vitamin B12), vitamin D, vitamin E, vitamin K, serta mineral (zinc, selenium, kalium, natrium, fosfor, tembaga, zat besi).
Meski demikian, ayam juga memiliki efek berbahaya jika dikonsumsi berlebihan, loh.
Untuk lebih jelasnya, simak beberapa bahaya konsumsi ayam berlebihan seperti Grid.ID lansir dari laman Nakita.id berikut.
Baca Juga: Joy Red Velvet Ngaku Sempat Nggak PD dengan Wajahnya di Masa Debut: Tidak Cantik Seperti Boneka
1. Ayam peternakan kurang baik
Sebagai contoh, ayam broiler yang biasanya didapatkan dari toko ayam mana pun, sebelum kemajuan teknologi pada dekade 2000, memiliki berat sekitar satu kilogram.
Hari ini, ayam yang sama memiliki berat lebih dari 4 kilogram.
Sulit untuk percaya bahwa ayam yang dimodifikasi secara genetik telah mengonsumsi pakan ternak yang dimodifikasi secara genetik pula.
2. Risiko kontaminasi
Di seluruh dunia, sekitar 52 miliar ayam ditetaskan secara buatan.
Industri unggas berproduksi pada tingkat yang bahkan tidak dapat dikendalikannya.
Hal ini karena masyarakat mengonsumsi ayam secara berlebihan.
Termasuk sajian makanan cepat saji dan restoran yang sangat menonjolkan daging putih.
Akibatnya, para produsen terpaksa melakukan upaya agar ayam tumbuh menjadi ukuran besar dalam waktu 40-50 hari.
Ini membuat ayam terkena penyakit yang dengan mudah dibawa dari kandang ke toko-toko daging dan masuk ke dapur.
3. Mengurangi kemampuan antibiotik
Ketika seekor ayam dipaksa tumbuh dewasa dalam waktu 50 hari dan bahkan dipaksa menetas lebih awal, itu banyak memberikan berpengaruh.
Tampaknya sehat, tetapi makanan ternak dan kondisi kehidupan yang sangat buruk membuat unggas kehilangan hampir semua nilai gizinya.
Parahnya, ini menjadi pembawa penyakit bagi konsumennya.
Risiko paling parah adalah e.coli, bakteri yang mengurangi kekebalan terhadap banyak penyakit.
Ini mengurangi kemampuan antibiotik untuk membantu orang melawan penyakit yang rawan.
4. Meningkatkan risiko tinggi kanker payudara dan kanker prostat
Makan ayam setiap hari atau bahkan setelah setiap 2 hari menghasilkan penumpukan arsenik dalam tubuh.
Hasilnya, pada perempuan bisa menyebabkan kanker payudara dan pria menjadi korban kanker prostat.
Terlepas dari jenis kelamin, senyawa ini juga menyebabkan demensia dan banyak masalah neurologis lainnya.
5. Meningkatkan berat badan
Daging putih sangat rendah serat, sehingga kamu mungkin memakannya sebanyak yang diinginkan.
Pada saat yang sama, itu juga merupakan daging yang sangat padat kalori.
Kamu tidak akan pernah merasa kenyang dan bisa makan 2 kali daging ayam sekaligus.
Oleh karena itu, jangan berlebihan dalam konsumsi apapun termasuk daging ayam, ya.
(*)
Ngamuk Saat Tak Diberi Uang, Pengemis di Bogor Ini Malah Ketahuan Lagi Top Up: Ngegas Gak Dikasih
Source | : | kompas,Sajian Sedap |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |