Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Orang dengan pradiabetes memiliki kadar gula darah yang lebih tinggi dari orang normal, tetapi dokter belum menganggap mereka menderita diabetes.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penderita pradiabetes seringkali berpotensi alami diabetes tipe 2 dalam waktu 5 tahun jika tidak mendapatkan pengobatan.
Timbulnya diabetes tipe 2 bisa bertahap, serta gejalanya bisa ringan selama tahap awal ini.
Akibatnya, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami diabetes tipe 2.
Baca Juga: Stop Konsumsi 3 Minuman Ini Kalau Mau Gula Darah Tetap Seimbang!
Dirangkum Grid.ID dari laman Medical News Today, adapun tanda dan gejala awal diabetes tipe 2 meliputi:
1. Sering buang air kecil
Ketika kadar gula darah tinggi, ginjal mencoba membuang kelebihan gula dengan menyaringnya keluar dari darah.
Hal ini dapat menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil, terutama pada malam hari.
Baca Juga: Yuk, Konsumsi Jus Seledri Mulai Sekarang! Sanggup Cegah Penyakit Jantung hingga Diabetes Loh
2. Meningkatnya rasa haus
Sering buang air kecil yang diperlukan untuk menghilangkan kelebihan gula dari darah dapat menyebabkan tubuh kehilangan air tambahan.
Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan seseorang merasa lebih haus dari biasanya.
3. Selalu merasa lapar
Penderita diabetes seringkali tidak mendapatkan cukup energi dari makanan yang mereka makan.
Sistem pencernaan memecah makanan menjadi gula sederhana yang disebut glukosa, yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar.
Pada penderita diabetes, glukosa ini tidak cukup bergerak dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Akibatnya, penderita diabetes tipe 2 sering merasa lapar terus-menerus, walaupun sudah makan.
4. Merasa sangat lelah
Diabetes tipe 2 dapat berdampak pada tingkat energi seseorang dan menyebabkan sangat lelah.
Kelelahan ini terjadi akibat kurangnya gula yang berpindah dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
5. Penglihatan kabur
Kelebihan gula dalam darah bisa merusak pembuluh darah kecil di mata, yang bisa menyebabkan penglihatan kabur.
Penglihatan kabur ini bisa terjadi di salah satu atau kedua mata, serta bisa datang dan pergi.
Baca Juga: Ini 10 Bahaya Duduk Terlalu Lama untuk Kesehatan, Bisa Depresi Sampai Diabetes!
Jika penderita diabetes tanpa pengobatan, kerusakan pada pembuluh darah ini bisa menjadi lebih parah.
Kehilangan penglihatan permanen dapat terjadi.
6. Luka susah sembuh
Kadar gula yang tinggi dalam darah dapat merusak saraf dan pembuluh darah tubuh, itu dapat mengganggu sirkulasi darah.
Akibatnya, luka kecil pun bisa membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk sembuh.
Penyembuhan luka yang lambat juga meningkatkan risiko infeksi.
7. Sering kesemutan, mati rasa, atau nyeri di tangan dan kaki
Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi sirkulasi darah dan merusak saraf tubuh.
Pada penderita diabetes tipe 2, hal ini dapat menyebabkan nyeri, sensasi kesemutan, serta mati rasa pada tangan dan kaki.
Baca Juga: Kebiasaan Ini Wajib Dilakukan Penderita Diabetes Setiap Pagi, Apa Saja?
Kondisi ini dikenal sebagai neuropati dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu.
8. Bercak gelap di kulit
Bercak kulit gelap yang terbentuk di lipatan leher, ketiak, atau selangkangan juga dapat menandakan risiko diabetes yang lebih tinggi.
Kondisi kulit ini dikenal sebagai acanthosis nigricans.
Baca Juga: Mengenal 8 Manfaat Buah Naga, Si Merah yang Jadi Primadona untuk Kesehatan hingga Kecantikan
9. Gatal dan infeksi jamur
Kelebihan gula dalam darah dan urin ini menyediakan makanan untuk jamur, itu dapat menyebabkan infeksi.
Infeksi jamur cenderung terjadi pada area kulit yang hangat dan lembab, seperti mulut, area genital, dan ketiak.
Daerah yang terkena biasanya gatal, tetapi seseorang juga bisa mengalami sensasi terbakar, kemerahan, dan nyeri.
(*)
Source | : | Medical News Today |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |