Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Setelah perayaan tahun baru dan libur panjang, rutinitas akan kembali normal.
Meskipun masih di tengah pandemi, tapi kesibukan kantor dan kepadatan lalu lintas akan terjadi seperti biasanya.
Setelah masa libur panjang, apakah kamu merasa tertekan atau depresi?
Terkadang, ada orang yang menganggap momen liburan hanya sebuah kebahagiaan sesaat.
Di mana orang-orang merasa kaget, murung, bahkan depresi setelah liburan.
Pikiran itu bisa jadi muncul karena dua hal, yakni merasa liburan sangat menyenangkan namun harus diakhiri atau hanya ingin ada di masa liburan daripada kembali ke rutinitas kerja.
Mengutip laman Kompas.com, jika perasaan itu menghampiri dirimu, bisa jadi kamu sedang menderita sindrom post holiday blues.
Sindrom ini biasanya terjadi beberapa hari setelah liburan.
Namun bagi sebagian orang, kondisi tersebut bisa berlangsung lama hingga membutuhkan bantuan ahli, loh.
Sindrom post holiday blues terjadi karena otak mengalami syok dan kembali menyesuaikan dengan perubahan keadaan.
Pasalnya, otak dirancang untuk merekam berbagai kegiatan yang dilakukan secara konsisten, seperti kebiasaan bekerja.
Tapi tenang, ada beberapa cara untuk mengatasi masalah ini.
Dilansir Grid.ID dari Untappedbrilliance.com, berikut adalah tujuh saran untuk mengatasi post holiday blues:
1. Rencanakan sesuatu
Mulailah merencanakan beberapa acara untuk bulan Januari, Februari, dan Maret.
Rencanakan satu hal untuk setiap bulan yang akan mengalihkan fokusmu.
2. Tentukan tujuan
Daripada menetapkan resolusi tahun baru, tetapkan tujuan saja.
Memiliki tujuan untuk menyalurkan energi dan focus, akan sangat membantu mengatasi suasana hati yang buruk.
3. Merapikan barang liburan
Banyak penderita post holiday blues menunda-nunda mengemasi dekorasi liburan dan meninggalkannya dari bulan ke bulan.
Alih-alih memperpanjang mood liburan, hal itu justru bisa menambah kesedihan.
4. Singkirkan sejenak barang baru
Jika kamu memiliki hadiah atau barang baru, simpanlah sejenak.
Memiliki barang-barang yang berantakan akan meningkatkan risiko depresi.
Baca Juga: Kuasa Hukum Sebut Aliff Alli Terpapar Virus Covid-19 Hingga Alami Kritis
5. Nikmati hidup
Seringkali orang mengalami depresi pasca liburan adalah yang tidak menikmati kehidupan sehari-hari.
Buatlah komitmen pada diri sendiri bahwa kamu akan membuat perubahan besar dalam hidup di tahun ini.
6. Cari apa yang bisa dinikmati
Cari tahu bagaimana kamu bisa memasukkan hal-hal menarik dalam kehidupan sehari-hari.
7. Apresiasi diri
Lihatlah 12 bulan terakhir dan tuliskan semua yang kamu lakukan.
Pikirkan setidaknya 25 hal.
Orang dengan kondisi post holiday blues cenderung berfokus pada apa yang tidak mereka lakukan dan itu membuat merasa buruk tentang diri sendiri.
Merayakan pencapaian, bahkan yang kecil sekalipun, akan membuatmu merasa nyaman dan bahagia.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Untapped Briliance |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nurul Nareswari |