Cuitan itu dianggap melanggar kebijakan aturan yang dibuat Twitter.
Sebelumnya, Twitter telah membekukan sementara akun Trump selama 12 jam setelah ia mengunggah tiga cuitan terkait unjuk rasa pendukung Donald Trump di Gedung Capitol AS, Rabu (6/1/2021).
Cuitan itu dianggap mengandung unsur provokasi sehingga melanggar kebijakan Integritas Sipil yang dibuat Twitter.
Setelah mendapat teguran dari Twitter, Trump kemudian menghapus tiga cuitan yang dipermasalahkan beserta video yang dianggap menghasut kekerasan.
Namun pada Jumat (8/1/2020), Trump kembali mengunggah dua cuitan yang dinilai berpotensi mengandung unsur provokasi.
"Kepada 750 ribu patriot Amerika hebat yang telah memilih saya."
"Amerika yang utama dan buat Amerika berjaya lagi, akan memiliki suara besar di masa depan."
"Mereka tidak akan dihormati atau diperlakukan tidak adil dengan cara atau bentuk apa pun," tulis Trump dikutip dari Dailymail, Sabtu (9/1/2021).
Menyusul cuitan itu, Trump mengunggah postingan yang menyatakan bahwa ia tidak akan menghadiri pelantikan Presiden baru pada 20 Januari mendatang.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Daily Star |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Deshinta Nindya A |