Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Evakuasi kecelakaan yang menimpa pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih terus dilakukan oleh Basarnas dibantu TNI serta Polri.
Dikutip dari Kompas.com, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.
Sebelumnya, pesawat tersebut take off dari bandara pukul 14.36 WIB setelah mengalami delay selama 30 menit.
Sriwijaya Air SJ-182 hendak melakukan penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Soepadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada pukul 14.37, pesawat tersebut masih berada pada ketinggian 1.700 kaki dan diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki.
Namun, pukul 14.40 pesawat tersebut terbang ke arah yang tidak seharusnya dan hilang dari radar.
Kecelakaan tersebut terjadi di perairan Kepulauan Seribu.
Operasi pencarian korban yang masih terus dilakukan membuat beberapa negara menawarkan bantuan untuk terjun dalam proses tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, Ketua Sub Komite IK penerbangan KNKT, Capt. Nurcahyo Utomo mengungkapkan bantuan tersebut ditawarkan oleh Singapura dan Amerika Serikat.
"KNKT juga sudah menerima tawaran dari Transportation Safety Investigation Bureau (TSIB) Singapore yang mana mereka akan membantu melakukan pencarian black box," tutur Nurcahyo pada Minggu (10/1/2021).
Sementara itu, pihak Amerika Serikat menawarkan bantuan untuk penyelidikan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
"KNKT juga sudah melakukan koordinasi dengan otoritas Amerika yaitu NTSB dan sudah ditunjuk Michael Holfs yang akan menjadi accreditate representative di investigasi kecelakaan pesawat ini," tambah Nurcahyo.
Karena adanya larangan dari pemerintah terkait warga asing yang masuk ke Indonesia, KNKT akan menjaga ketat protokol dan menjadi otoritas berwenang untuk mengurus kedatangan pihak-pihak terkait.
"Kedatangan dari pihak luar negeri, KNKT masih bekerja sama untuk mendapat izin sehubungan peraturan pemerintah yang melarang warga asing untuk masuk ke Indonesia sampai tanggal 14 Januari," pungkasnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Deshinta Nindya A |