Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Depresi merupakan masalah mental yang bisa dialami semua orang, termasuk remaja.
Terlebih bagi remaja dan dewasa muda yang emosinya masih belum stabil.
Dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang, mereka termasuk kelompok yang rentan mengalami depresi.
Baca Juga: 4 Bahaya Jika Bra Kamu Terlalu Ketat, Sampai Bisa Picu Kanker Payudara
Mengutip laman Psychiatry.org, adapun depresi (gangguan depresi mayor) adalah penyakit medis umum dan serius yang berdampak negatif pada perasaan, cara berpikir, dan tindakan.
Untungnya, ini juga bisa diobati.
Depresi menyebabkan perasaan sedih dan atau hilangnya minat pada aktivitas yang pernah dinikmati.
Ini dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik, serta bisa menurunkan kemampuan fungsi dalam kehidupan.
Bagi remaja dan dewasa muda, mereka tidak yakin bahwa persahabatannya akan cukup kuat lantaran adanya pembatasan interaksi langsung serta pertemuan yang dilakukan secara virtual di masa pandemi.
Untuk itu, orangtua perlu lebih waspada terhadap anaknya yang berusia remaja dan dewasa muda.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, berikut ini ciri-ciri depresi pada remaja yang perlu orangtua ketahui.
Baca Juga: Bercinta Saat Pandemi, Para Ahli: Boleh, Asalkan...
1. Perubahan mood
Saat depresi, remaja dan dewasa muda biasanya akan lebih kesal, marah, dan merasa putus asa.
Selain itu, mereka cenderung tak mau berkomunikasi atau hanya memberikan jawaban singkat.
2. Malas sekolah
Perubahan sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring, bisa membuat remaja kehilangan minat pada nilai akademisnya.
Mereka merasa sekolah hanya membuang-buang waktu dan cenderung enggan mengerjakan tugas serta menolak menghadiri kelas virtual.
3. Sulit tidur
Depresi juga bisa membuat remaja dan dewasa muda menjadi sulit tidur atau sering terbangun di tengah malam.
Tapi ada juga yang malah terlalu sering tidur.
4. Sering merenung
Kecemasan yang bersumber dari pikiran tentang situasi saat ini serta masa depan, bisa membuat remaja dan dewasa muda banyak merenung.
Bahkan, mereka tidak mampu mengalihkan fokusnya dari pikiran tersebut.
Baca Juga: 4 Tips Memanjangkan Rambut Secara Cepat & Alami Menurut Pakar, Dijamin Ampuh!
5. Putus asa
Saat remaja dan dewasa muda mengalami depresi, mereka bisa memiliki pikiran atau sering berbicara tentang kematian dan bunuh diri.
Ini sangat berbahaya dan perlu perhatian khusus keluarga.
6. Tak peduli penampilan
Depresi juga membuat remaja dan dewasa muda tidak lagi peduli dengan kebersihan diri.
Contohnya mandi, dandanan, bahkan berganti pakaian.
Baca Juga: 7 Manfaat Kunyit Bagi Kesehatan, Memperbaiki Mood sampai Mencegah Kanker
7. Interaksi sosial menurun
Bagi anak yang biasanya ramah dan sering berkomunikasi dengan teman, maka akan kekurangan minat untuk mengirim pesan teks atau melakukan video call.
8. Makan tidak teratur
Terakhir, pola makan menjadi tidak teratur.
Ada peningkatan atau penurunan yang nyata dalam konsumsi makanan.
Selain itu, mereka juga mengalami penurunan atau penambahan berat badan secara signifikan.
Untuk mengenali ciri-ciri tersebut, orangtua harus sering terlibat interaksi dengan anaknya.
Bicarakan tentang perasaan dan kekhawatiran yang sedang dirasakan.
Dengan begitu, ikatan antara anak dan orangtua semakin erat dan potensi depresi bisa dihindari.
(*)
Source | : | psychiatry.org |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |