Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Jika kamu mengira happy hypoxia adalah sesuatu yang baik karena mengandung kata 'happy' yang berarti senang, maka kamu salah.
Berbeda dengan namanya, happy hypoxia justru sangat berbahaya, terutama untuk pasien Covid-19.
Happy hypoxia adalah sebuah kondisi di mana seseorang meninggal karena kadar oksigen di tubuh menurun tanpa ada gejala atau tanda-tanda sama sekali.
Baca Juga: Mau Nikah Dalam Waktu Dekat? Jangan Lupa Jalani Tes Kesehatan Pra Nikah!
Biasanya, jika kadar oksigen di tubuh menurun, seseorang akan merasakan sakit seperti sesak napas, tapi pada kondisi happy hypoxia, seseorang bisa tetap beraktivitas tanpa merasakan rasa sakit apapun.
Dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Ketua Umum Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Agus Dwi Susanto menjelaskan bahwa persentase saturasi oksigen normal adalah 95 persen pada orang yang sehat.
Apabila kadar oksigen dalam tubuh terus menerus menurun, hal ini dapat mengakibatkan organ-organ pada tubuh terganggu aktivitasnya, terutama pada jantung, otak, dan ginjal.
Dalam kasus pasien Covid-19, Agus mengatakan bahwa ada sekitar 18,7 persen pasien Covid-19 yang tidak mengeluhkan gejala sesak napas.
Baca Juga: Simak Tips Senam Mata untuk Mata Kamu yang Lelah Menatap Layar Monitor Selama Work from Home
Namun ketika diperiksa, saturasi oksigennya sudah berkurang.
Tentunya hal ini sangat berbahaya sebab orang-orang yang kelihatannya tidak bergejala Covid-19, tetapi bisa juga ternyata oksigen di dalam darahnya rendah.
Oleh sebab itu, sebagai antisipasi agar tidak mengalami happy hypoxia, kamu perlu sering-sering mengecek saturasi oksigen di dalam tubuhmu.
Kamu tidak perlu pergi ke rumah sakit untuk mengecek saturasi oksigen karena ada alat bernama pulse oxymeter yang dijual bebas di apotek atau toko alat kesehatan.
Pulse oxymeter adalah alat untuk mengecek saturasi oksigen dalam darah yang penggunaannya mudah dan bisa dibawa kemana-mana karena bentuknya kecil.
Baca Juga: Wanita Wajib Tahu! Menopause di Usia Muda Ternyata Sangat Mungkin, Apa Penyebabnya?
Cara penggunaannya mudah, kamu hanya perlu memasukkan jarimu kea lat yang bentuknya seperti penjepit lalu tekan tombolnya.
Alat itu kemudian akan mengeluarkan berkas cahaya yang melewati darah di jarimu untuk mengukur oksigen.
Selanjutnya dalam waktu yang singkat, biasanya sekitar delapan detik, alat tersebut akan menampilkan kadar oksigen dalam darah serta detak jantungmu.
Umumnya, hasil yang ditampilkan pada pulse oxymeter mempunyai akurasi yang cukup tinggi, namun hal itu juga bergantung pada kualitas dari merk alat tersebut.
Baca Juga: Aura Kasih Curhat Habis Operasi Pecah Gendang Telinga, Simak Gejala-gejala Gendang Telinga Pecah Ini
Jadi, jika kamu hendak membeli pulse oxymeter, pastikan bahwa merek tersebut terpercaya dan berkualitas.
Perlu diingat bahwa kadar oksigen dalam darah pada orang yang sehat adalah minimal 95 persen.
Artinya, jika oxymeter kamu menampilkan angka yang lebih rendah dari 95 persen pada bagian SpO2, kamu harus segera mencari pertolongan medis.
(*)
Innalillahi, Ayah Jessica Iskandar Meninggal Dunia, Istri Vincent Verhaag Tulis Pesan Pilu
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |