Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Gurun sahara atau padang pasir terbesar di dunia baru saja menghebohkan dunia karena baru saja diselimuti salju.
Seperti yang dilansir dari New York Post via Kompas.com, salju turun di Gurun Sahara, tepatnya di dekat kota gurun Ain Sefra di Aljazair pada 13 Januari 2021 lalu pada suhu -3 derajat celcius.
Mengutip dari Tribunnews.com, Gurun Sahara mencakup sebagian besar wilayah Afrika Utara dan telah mengalami perubahan suhu serta kelembaban selama beberapa ratus ribu tahun terakhir.
Baca Juga: Terdampak Pandemi, Saung Angklung Udjo Terancam Tutup
Namun penurunan suhu di kota Ain Sefra ini bukan pertama kalinya terjadi.
Ini merupakan kali keempat kota itu ditutupi salju dalam 42 tahun terakhir.
Sebelumnya, salju turun pada tahun 1979, 2017, dan 2018.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Resto dan Kafe Kekinian di Bandung, Spot Fotonya Banyak!
Dilansir Middle East Monitor via Tribunnews.com, Kamis (21/1/2021), fenomena alam ini diduga terjadi akibat tekanan tinggi udara dengan suhu sangat rendah yang terkonsentrasi di wilayah gurun, lalu bereaksi dengan tingkat kelembaban yang tinggi hingga menimbulkan salju.
Seorang juru bicara kantor cuaca dan perubahan iklim Inggris juga menjelaskan cuaca dingin di dataran Eropa yang ada di utara gurun Sahara diduga menjadi penyebab munculnya es.
Selain itu, salju juga dilaporkan menyelimuti Arab Saudi dengan suhu -2,2 derajat celcius di daerah dekat dengan perbatasan Yordania pada 10 Januari 2021 lalu.
Melansir dari Tribunnews.com, Ahli Meteorologi NASA, Lesley Ott mengatakan bahwa ini adalah bukti bahwa perubahan iklim secara drastis sudah terjadi seperti yang sudah pernah diprediksi.
Baca Juga: Nuansanya Seperti di Film Ghibli, Perkemahan di Jepang ini Punya Pemandangan bak Negeri Dongeng!
Karena itu, menurutnya, ini saatnya umat manusia berdamai dengan alam.
"Tahun ini telah menjadi contoh yang sangat mencolok tentang bagaimana rasanya hidup di bawah beberapa efek perubahan iklim yang paling parah yang telah kami prediksi," kata Lesley Ott.
Selain itu, menurut Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, berdamai dengan alam adalah tugas penting di abad ke-21 dan harus menjadi prioritas utama untuk semua orang di seluruh dunia.
Menurut Guterres, saat ini kita sedang menuju bencana "kenaikan suhu 3-5 C abad ini."
Baca Juga: 4 Fakta Unik Taman Nasional Baluran, ‘Africa van Java’ yang Punya Banyak Spot Instagramable
Selain di gurun Sahara dan Arab Saudi, pada 2008 dan 2019 hujan salju juga dilaporkan turun di Baghdad, Irak.
Hal ini sangat tidak biasa dan membuat para penduduk setempat terheran-heran.
Pasalnya, daerah mereka adalah daerah yang terik, bahkan jika masuk musim panas, suhu udara di Baghdad bisa mencapai 50 derajat Celcius.
(*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |