Laporan wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Penyebaran covid-19 di Indonesia semakin menyebar luas.
Para pejuang di garda terdepan pun sudah banyak yang berguguran.
Jumlah kematian tenaga medis di Indonesia menjadi yang terbanyak se-Asia dan nomor 3 terbanyak di dunia.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Dr Adib Khumaidi SpOT yang merupakan salah satu tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pernyataan tersebut sudah dibuktikan berdasarkan perbandingan statistik testing dan populasi
Serta data yang didapatkan dari Perusahaan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesidia (Patelki), serta Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
Pihak Mitigasi IDI mengatakan, kematian tenaga medis di Indoensia sudah mencapai 647 orang.
Jumlah tersebut terhitung mulai Maret 2020 sejak masuknya pandemi di Indonesia hingga pertengahan Januari 2021.
Dari 647 total tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19 ada 289 dokter dengan 16 guru besar, 27 dokter gigi dengan 3 guru besar, 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, dan 15 tenaga laboratorium.
Jumlah dokter yang meninggal terdiri dari 161 dokter umum, dengan 4 guru besar, 123 dokter spesialis dengan 12 guru besar, beserta 5 residen.
Seluruh dokter tersebut berasal dari IDI wilayah provinsi dan dari 116 IDI cabang kota atau kabupaten.
Melansir Kompas.com, Kamis (28/1/2021), berikut data jumlah tenaga medis yang meninggal dunia dari beberapa provinsi:
- Jawa Timur: 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga laboratorium (lab) medik, 33 bidan
- DKI Jakarta: 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik, 7 bidan
- Jawa Tengah: 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik, 2 bidan
- Jawa Barat: 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik, 13 bidan
- Sumatra Utara: 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, 9 bidan
- Sulawesi Selatan: 18 dokter, 7 perawat, 4 bidan Banten : 12 dokter, 2 perawat, 4 bidan
- Bali: 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik
- DI Aceh: 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan
- Kalimantan Timur: 6 dokter dan 4 perawat,
- DI Yogyakarta: 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan
Baca Juga: Sudah Minta Maaf karena Remehkan Virus Corona, Indira Kalistha akan Dibawa ke Jalur Hukum
- Riau: 6 dokter, 2 perawat, 1 bidan
- Kalimantan Selatan: 5 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat
- Sulawesi Utara: 5 dokter, 1 perawat, 1 bidan
- Sumatra Selatan: 4 dokter, 1 dokter gigi, 5 perawat
- Kepulauan Riau: 3 dokter dan 2 perawat
- Nusa Tenggara Barat: 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan
- Bengkulu: 2 dokter, 2 bidan
- Sumatra Barat : 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat
- Kalimantan Tengah: 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 2 bidan
- Lampung: 1 dokter dan 2 perawat
- Maluku Utara : 1 dokter dan 1 perawat
- Sulawesi Tenggara: 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat
- Sulawesi Tengah: 1 dokter, 1 perawat
- Papua Barat: 1 dokter
- Bangka Belitung: 1 dokter
- Papua: 2 perawat, 1 bidan
- Nusa Tenggara Timur: 1 perawat,
- Kalimantan Barat: 1 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik
- Jambi: 1 apoteker
- DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat
- 1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi
Melansir Tribunnews.com, Dr Adib Khumaidi SpOT mengatakan, jumlah kematian tenaga medis ini merupakan akibat dari tingginya angka pasien positif di Indonesia.
Untuk itu, dirinya kembali mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang ada.
Dengan 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Deshinta N |