Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Bali seolah memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan.
Selain membuat warganya hidup damai dan tentram, pulau indah ini selalu menarik wisatawan untuk mengunjunginya lagi dan lagi.
Bukan rahasia lagi kamau Bali menjadi pulau yang punya keunikan tersendiri.
Di antaranya dari hal toleransi kepercayaan.
Meskipun mayoritas Bali dihuni umat Hindu, toleransi beragama di Bali begitu tinggi.
Bahkan, tidak hanya umat beragama lain yang menghargai upacara Hindu, pemeluk Hindu juga melakukan hal serupa untuk agama lain.
Menurut seorang pemandu wisata, Made Meranggi, di Bali tidak hanya ada Pura, tetapi juga banyak tersedia tempat ibadah agama lain.
Baca Juga: Ini Daftar 5 HP Gahar Seharga Rp 2 Jutaan Untuk Berbagai Kebutuhan
"Masjid, gereja, dan wihara pun di sini ada, bahkan saling berdekatan," kata Made.
Selain itu, berbeda dengan tempat lain yang berlomba-lomba mendirikan gedung pencakar langit.
Di Bali, tinggi bangunan justru ada aturannya.
Beberapa sumber menyebutkan jika maksimal tinggi bangunan di Bali adalah 15 meter atau tidak lebih tinggi dari pohon kelapa.
Menurut Made, hal ini bertujuan untuk menghormati lingkungan dan tempat beribadah.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Anak Agung Yuniartha, turut menjelaskan kenapa Bali selalu menarik untuk dikunjungi.
"Pariwisata Bali adalah pariwisata budaya yang didasarkan Trihita. Karena hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan-nya, hubungan keharmonisan antara sesama umat, dan hubungan manusia dengan lingkungannya," ungkapnya, Jumat (12/1/2018).
Ketiga hal itulah yang saling terikat di pariwisata Bali, dari dulu hingga sekarang.
Setelah ketiganya berjalan, menurutnya, masyarakat Bali bisa mengembangkan pariwisata ditopang oleh budaya dan keindahan alam.
"Hal ini dibuktikan dengan kesanggupan masyarakat Bali dalam mengakomodir kearifan lokal dan budaya yang mengemuka dalam kehidupan," tuturnya.
Oleh karena itu, terlihat juga dari keseimbangan wisata alamnya yang indah, tetapi budaya dan kearifan lokal amat terjaga.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Tebak Kriteria Pasangan Impian dari Gambar Pertama yang Kamu Lihat
Hal tersebut menjadi magnet yang kuat untuk menarik wisatawan.
Untuk menjaga konsistensi, ia terus mengembangkan ragam destinasi, baik yang bersifat budaya, alam, juga buatan.
Dari pengembangan itulah wisatawan tak akan cukup sekali datang ke Bali, melainkan selalu ingin melihat hal-hal baru yang ada di Bali.
Dari data hasil penelitian Universitas Udayana, Bali, turis senang datang ke Bali karena keunikan budayanya.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,Tribun Bali |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |