Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Diabetes dikategorikan sebagai salah satu penyakit tidak menular yang paling mematikan di dunia.
Penyakit diabetes ini ternyata mempunyai dua jenis yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Keduanya sama-sama menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh tinggi dan berpotensi menyebabkan komplikasi yang membahayakan kesehatan.
Melansir dari Cleveland Clinic via Tribun Jogja, penyakit diabetes membuat organ pankreas tidak dapat memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh organ pankreas yang berfungsi untuk membantu tubuh dalam memproses gula sebagai energi.
Dalam kondisi lainnya, pankreas mungkin masih dapat memproduksi insulin, namun insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan secara optimal.
Diabetes tipe 1 dan tipe 2 mungkin terdengar mirip, tapi keduanya adalah penyakit yang berbeda.
Dikutip dari Kompas.com oleh Grid.ID, berikut adalah perbedaan dari diabetes tipe 1 dan tipe 2.
Penyebab
Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh salah mengira sel sehat sebagai penyerang asing.
Akibatnya, sistem imun yang salah menyerang sel beta penghasil insulin di pankreas.
Setelah sel beta dihancurkan, tentunya tubuh tidak dapat memproduksi insulin sehingga mengakibatkan gula darah dalam tubuh tidak dapat terkontrol.
Melansir dari Tribun Jogja, sebanyak 10 persen dari kasus diabetes melitus adalah diabetes tipe 1.
Umumnya, diabetes jenis ini dialami oleh orang di bawah usia 30 tahun dan bahkan dapat dialami anak-anak dan remaja.
Sedangkan penyebab diabetes tipe 2 adalah resistensi insulin.
Pada diabetes tipe 2, tubuh masih dapat memproduksi insulin, hanya saja tidak dapat menggunakannya secara efektif.
Menurut para ahli, faktor gaya hidup, genetik, dan lingkungan dapat mempengaruhi resistensi insulin.
Gejala
Pada penderita diabetes tipe 1 dan 2, ada gejala-gejala yang sama, diantaranya:
- Sering buang air kecil
- Merasa haus dan sering minum
- Merasa sangat lapar
- Merasa sangat lelah
- Penglihatan kabur
- Mengalami luka yang tidak sembuh dengan baik
- Perubahan suasana hati
- Mati rasa atau kesemutan
Meskipun kedua tipe diabetes ini mempunyai gejala yang serupa, gejala-gejala tersebut hadir dengan cara yang sangat berbeda.
Banyak penderita diabetes tipe 2 tidak akan mengalami gejala selama bertahun-tahun, dan gejalanya sering kali berkembang perlahan seiring berjalannya waktu.
Sedangkan gejala diabetes tipe 1 berkembang dengan cepat, biasanya selama beberapa minggu.
Faktor risiko
Faktor risiko diabetes tipe 1 meliputi:
- Riwayat keluarga dan genetik: Orang dengan orang tua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko lebih tinggi untuk diturunkan secara genetik
- Usia: Diabetes tipe 1 dapat muncul pada semua usia, tetapi paling umum terjadi pada anak-anak dan remaja
Sementara, kamu berisiko terkena diabetes tipe 2 jika mengalami gejala berikut.
Baca Juga: Tak Terduga! Daun Pandan Ternyata Bisa Atasi Nyeri Sampai Hilangkan Uban dan Ketombe Rambut
- Menderita pra-diabetes, atau sedikit peningkatan kadar gula darah Mengalami kelebihan berat badan atau obesitas
- Memiliki banyak lemak perut
- Tidak aktif secara fisik
- Berusia di atas 45 tahun
- Pernah menderita diabetes gestasional, yaitu diabetes selama kehamilan
- Telah melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg
- Memiliki anggota keluarga dekat dengan diabetes tipe 2
- Memiliki sindrom ovarium polikistik (PCOS)
(*)
Anaknya Punya Senyum Manis, Duta Sheila On 7 'Deg-degan' Aishameglio Sekarang Terkenal
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |