Sang Ayah Sudah Teridentifikasi dan Dimakamkan, Dua Putri Kapten Afwan Mengira Ayahnya Masih Terbang dan Berharap Segera Pulang ke Rumah

Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah

Grid.ID - Jenazah Kapten Afwan sudah berhasil diidentifikasi oleh TIM DVI Polri pada Jumat (29/1/2021) lalu.

Ia berhasil diidentifikasi dengan 2 korban Sriwijaya Air SJ-182 lainnya.

Seperti yang diketahui, Kapten Afwan adalah pilot dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di laut Kepulauan Seribu pada 9 Januari 2021 lalu.

Melansir Tribunwow.com pada hari Sabtu (30/1/2021), jenazah Kapten Afwan tiba di rumahnya di Cibinong, Kabupaten Bogor pada Sabtu (30/1/2021).

Baca Juga: Telah Diidentifikasi, Jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Kapten Afwan Akan Disalatkan di Masjid Ad-Daulah yang Dahulu Pernah Direnovasinya

Sesampainya di rumah, jenazah Kapten Afwan disemayamkan di dalam rumah selama satu jam.

Hal itu bermaksud untuk memberikan kesempatan pada putri Kapten Afwan yang masih mengira ayahnya bekerja dan berharap ia segera pulang.

Hal itu dijelaskan oleh pihak keluarga.

"Jadi untuk memberikan kesempatan berpisah pada dua putrinya. Mereka masih berharap abinya pulang dan masih berasa Abinya masih terbang," jelasnya.

Baca Juga: Jenazah Pilot Sriwijaya Air SJ-182, Captain Afwan Teridentifikasi, Rencananya Akan Dimakamkan di Bogor

Melansir dari Kompas.com pada hari Sabtu (30/1/2021), Kapten Afwan sudah mengabdi sebagai pilot selama 30 tahun lamanya.

Ia dikenal sebagai karyawan yang sangat profesional.

Selain itu, rekan kerja mengatakan bahwa Kapten Afwan merupakan orang yang baik dan religius.

Ia sering mengingatkan rekan-rekannya untuk tidak lupa menjalankan ibadah.

Baca Juga: Perilaku Tak Biasa Kapten Afwan Saat Hendak Pergi Kerja Dirasakan Keluarga, Mulai dari Meminta Maaf Hingga Tak Beri Kabar Saat Hendak Lepas Landas

Kapten Afwan dikenal sebagai pilot yang identik dengan peci putihnya.

Bahkan, sebelum pergi untuk selamanya, Kapten Afwan sempat bersedekah kepada keluarga yang terkena Covid-19.

Dengan meninggalnya Kapten Afwan, banyak orang yang merasa kehilangan.

Tak hanya keluarganya, namun rekan kerja dan sahabatnya benar-benar kehilangan sosoknya.

(*)

PROMOTED CONTENT