Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Cerita tentang perselingkuhan beberapa waktu terakhir ini tengah menjadi bahan perbincangan publik.
Nyatanya kisah perselingkuhan tak hanya terjadi dalam dunia sinetron saja, tapi juga di kehidupan nyata.
Kita bahkan kerap melihat kisah perselingkuhan seseorang di berbagai media sosial.
Banyak hal yang memicu persoalan tersebut dalam sebuah hubungan.
Bisa karena pasangannya sudah jenuh atau mungkin ia terpikat dengan orang lain.
Namun, banyak dari netizen yang menganggap bahwa seorang-laki-laki berselingkuh karena terpikat oleh wanita lain atau yang kerap disebut pelakor alias perebut laki orang.
Beberapa publik figur bahkan ikut menanggapi mengenai persoalan tersebut.
Selebgram Awkarin bahkan ikut memberikan komentarnya mengenai isu tersebut lewat unggahan di Instagram Story pada Kamis (4/12/2021).
Melalui akun Instagram miliknya @awkarin, Awkarin mengatakan bahwa ia tak setuju dengan konsep pelakor.
"Walaupun gue diselingkuhin berkali-kali, gue tetep gak setuju sama konsep pelakor, karena laki-laki bukan sebuah objek yang bisa direbut," tulis Awkarin.
Awkarin juga menuliskan opininya bahwa selingkuh terjadi karena adanya perasaan mau sama mau.
"Selingkuh itu terjadi karena adanya mutual feelings (mau sama mau), jadi kenapa harus nyalahin perempuannya aja?" tulis Awkarin.
Unggahan pemilik nama Karin Novilda itu pun diposting ulang oleh akun gosip Lambe Turah melalui akun Instagram @lambe_turah.
Melihat unggahan tersebut, warganet pun berbondong-bondong menuliskan berbagai komentar mereka.
Bahkan banyak dari mereka yang setuju dengan opini Awkarin.
"Simpel sebenarnya, orang bisa selingkuh karena gak ada rasa bersyukur di dalam dirinya," tulis akun @_pensilalis
"Selingkuh itu tidaka ada obatnya," seru akun @r_prasetio1104
"Mau secantik apapun istrinya, kalau emang hobi selingkuh ya selingkuh aja," kata akun @sureyaoemar
"Yang jelas sama-sam gak ada akhlaknya," tulis akun @bnedct
"Selingkuh itu watak, gak bakal sembuh walau udah nikah," kata akun @yuni_anggun
(*)
Source | : | |
Penulis | : | Rizqy Rhama Zuniar |
Editor | : | Deshinta N |