Laporan Wartawan Grid.ID – Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Artis Tya Ariestya lagi-lagi membuat netizen heboh karena berhasil menurunkan berat badannya, kali ini hingga 25 kilogram.
Kesuksesan diet Tya Ariestya ini bukan tanpa tujuan, artis berumur 34 tahun ini mengungkapkan bahwa ia dan suaminya bersiap untuk mengikuti program bayi tabung lagi.
"Aku baru aja nurunin berat badan 25 kilogram agar bisa lancar menjalani program bayi tabung lagi. Insya Allah anak ketiga mau bayi tabung lagi karena masih ada tabungan embrio dan berat badan aku sudah ideal" ucap Tya Ariestya seperti yang dilansir dari Tribunnews.com.
dr. Arie Adrianus Polim selaku dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, klinik Morula IVF Jakarta lalu menjelaskan bahwa berat badan akan berpengaruh pada hormon dan kesuburan.
Inilah alasan Tya harus menurunkan berat badannya hingga 25 kilogram.
"Kalau berat badannya lebih tuh akan berpengaruh ke homonal, untuk kasus mba Tya beliau sempat kelebihan berat badan dan berpengaruh ke jadwal menstruasinya. Diharapkan dietnya itu diiringi olahraga agar bisa sehat selalu, karena kalau hormonnya kembali maka akan baik untuk kesuburan," tutur dr. Arie Adrianus yang dikutip dari Tribunnews.com.
Sebelumnya, Tya Ariestya memang diketahui mengikuti program bayi tabung karena menderita Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) yang membuatnya sulit hamil.
Dari tiga kali program bayi tabung yang telah dijalani Tya sebelumnya, dua diantaranya berhasil dan menghasilkan kedua buah hatinya Muhammad Kanaka Ratinggang dan Muhammad Kalundra Ratinggang.
Lalu, apa yang dimaksud program bayi tabung dan bagaimana prosesnya?
Melansir dari Kompas.com, program bayi tabung atau fertilisasi in vitro atau IVF adalah salah satu proses pembuahan bayi yang terjadi di luar tubuh manusia lalu kemudian ditanamkan pada rahim wanita.
Program ini dimaksudkan untuk membantu mencapai kehamilan pada pasangan-pasangan yang sedikit kesulitan mempunyai momongan karena kondisi medis tertentu.
Secara umum, proses bayi tabung terbagi menjadi tahap-tahap berikut ini:
Menekankan siklus menstruasi alami
Pada tahap ini, wanita akan mendapatkan obat dalam bentuk suntikan setiap hari selama sekitar dua minggu untuk menekan siklus menstruasi alami.
Super ovulasi
Selanjutnya, wanita diberikan obat kesuburan yang mengandung hormon perangsang folikel (FSH).
Tujuannya adalah supaya ovarium wanita dapat menghasilkan lebih banyak sel telur dari biasanya.
Mengambil sel telur
Sel telur yang dihasilkan wanita kemudian dikumpulkan melalui prosedur bedah kecil.
Jarum yang sangat tipis akan dimasukkan melalui vagina hingga mencapai ovarium lalu dihubungkan dengan alat penghisap yang akan menyedot sel telur keluar.
Pada 2011, para peneliti menyarankan pengumpulan 15 sel telur dari ovarium dalam satu siklus, untuk memberikan peluang tertinggi dalam mencapai keberhasilan kehamilan.
Inseminasi
Telur yang terkumpul lalu ditempatkan bersama dengan sperma pria, kemudian disimpan dalam ruang terkontrol untuk dibuahi.
Namun terkadang, sperma langsung disuntikkan ke dalam sel telur yang dikenal sebagai injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI).
Setelah sel telur yang dibuahi oleh sperma akan membelah menjadi embrio.
Kemudian, wanita akan diberikan progesteron atau human chorionic gonadotrophin (hCG) untuk membantu lapisan rahim siap menerima embrio.
Transfer embrio
Ketika dokter tidak menemukan embrio yang ideal, mereka akan menempatkan lebih dari satu embrio.
Pemindahan embrio ini dilakukan oleh dokter menggunakan tabung tipis atau kateter melalui vagina.
Nah, saat embrio telah berhasil menempel di lapisan rahim, pertumbuhan embrio yang sehat dapat dimulai.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Nesiana |