Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - 12 Februari masyarakat Tionghoa merayakan tahun baru Imlek.
Pergantian dari tahun tikus ke tahun kerbau kali ini mungkin agak sedikit berbeda.
Indeks kasus positif di Indonesia semakin hari semakin naik.
Baca Juga: Ingat, Inilah 4 Etiket Saat Memberi dan Menerima Hadiah di Perayaan Tahun Baru Imlek 2021!
Warga pun mau tak mau harus bersabar untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dengan tidak berkumpul seperti tahun sebelumnya.
Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi, menegaskan jika tradisi memberi angpao bisa dilakukan secara virtual.
Menurutnya pemilihan metode transfer justru lebih efektif lantaran bisa mendapat nominal yang lebih besar.
"Kita bisa juga mengirimkan amplop merahnya itu dengan digital, sekarang sudah sangat mudah."
"Jadi cara baru Imlek bagus juga kalau kita melakukannya dengan transfer, malah bisa lebih banyak itu bapak ibu," ujar Budi Gunadi dikutip dari Tribunnews.com, Sabtu (6/2/2021).
Menurutnya ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memberi angpao tanpa bertatap muka.
Selain dengan metode transfer, pengiriman melalui ojek online juga bisa menjadi solusi tepat.
"Kalau masih merasa ingin amplop merahnya dikirimkan juga, ke anak cucu saudara teman-teman bisa juga kirim lewat Gojek," lanjutnya.
Meskipun perayaan Imlek tahun ini berbeda, Budi melihat jika para pengemudi ojek online akan merasa sangat terbantu dengan banyaknya orderan.
Himbauan juga diberikan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Ditjen P2P Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Meski tak bisa bertemu secara langsung, Nadia melihat jika perayaan Imlek kali ini tetap istimewa dengan cara yang baru.
"Pemerintah meminta masyarakat agar menyambut dan merayakan Imlek pada 12 Februari 2021 dengan cara-cara yang lebih sederhana dan cara daring."
"Cara ini tentunya tidak akan mengurangi perayaan Imlek itu," kata Nadia dalam konferensi pers, dikutip dari Kompas.com (6/2/2021).
Nadia juga menegaskan kepada masyarakat untuk tetap melakukan gerakan 3M demi memutus penyebaran virus.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Nesiana Yuko A |