Laporan Wartawan Grid.ID, Nisrina Khoirunnisa
Grid.ID - Masyarakat tengah dihebohkan dengan fenomena banjir berwarna merah seperti darah di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Sabtu (6/2/2021) dini hari.
Kecurigaan warga mulai terjadi karena diduga ada pelaku masyarakat yang membuang obat batik berwarna merah saat banjir terjadi.
Dilansir dari Tribunnews.com, Lurah di Kelurahan Jenggot, Pekalongan, Taibin, menuturkan bahwa kejadian ini terjadi karena ada yang sengaja membuang bahan pewarna batik.
"Ada yang sengaja membuang obat batik, jadi itu bukan limbah batik,"
"Karena sejak kemarin wilayah Jenggot dan sekitarnya tidak ada aktivitas produksi, jadi tidak ada limbah. Apalagi hari ini hujan sejak malam," tutur Taibin.
Terkait informasi pelaku yang menyebabkan warna merah itu bisa menuansai banjir di Pekalongan, Taibin masih terus mengorek kabarnya.
"Saya dapat info itu obat sisa yang dibuang. Saya sedang cari informasi siapa pelakunya," imbuh Taibin.
Hingga saat ini, sejumlah titik lokasi pengungsian telah disiapkan.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha, menjelaskan hal tersebut.
Titik yang menjadi lokasi pengungsian diantaranya aula Kelurahan Pasirkratonkramat, aula Kelurahan Degayu, dan TPQ Al-Hikmah Dekoro.
"Saat ini kami terus melakukan kesiapsiagaan bencana mengingat berdasarkan informasi BMKG disebutkan curah hujan dengan intensitas tinggi diprediksi masih terjadi," jelas Dimas.
Dilansir dari Antara melalui Kompas.com, Dimas menyebutkan sebanyak 20 kelurahan terdampak banjir akibat air hujan yang mengguyur deras sejak dini hari Sabtu (6/2/2021).
"Ada sekitar 20 wilayah kelurahan saat ini terendam banjir,"
"Akan tetapi, kondisi paling parah terjadi di Kelurahan Pasirkramatkraton, Tirto, Degayu, Celumprit, dan sebagian Panjang Baru," tambah Dimas.
Baca Juga: Banjir Melanda Jember, Jawa Timur, 7 Kecamatan Terendam hingga Rumah Warga Ada yang Hanyut
Evakuasi masih terus dilakukan karena hujan masih belum reda di Pekalongan.
Kondisi pun semakin parah karena adanya gelombang pasang yang membuat ribuan rumah di 16 kelurahan di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terendam banjir.
Data sementara, banjir paling parah terjadi di Kelurahan Degayu dan Pasirkratonkramat dengan ketinggian air sekitar 20 sentimeter hingga 60 sentimeter.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Nisrina Khoirunnisa |
Editor | : | Deshinta N |