Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Ustaz Maaher At-Thuwailibi meninggal dunia dalam masa tahanan di Rumah Tahanan Bareskrim.
Ketika masuk sel tahanan pada Desember 2020 lalu, Ustaz Maaher masih dalam kondisi pemulihan pasca operasi lantaran adanya luka di lambung.
Sebelum diamankan kepolisian, ustaz Maaher menjalani operasi di Rumah Sakit Ummi, Bogor, Jawa Barat.
Ustaz Maaher pun sempat menjalani opname di Rumah Sakit Bhayangkara Polri dua pekan lalu.
Lima hari menjalani perawatan, ustaz Maaher pun diizinkan untuk keluar dari rumah sakit.
"Luka di lambung, saat ke RS Bareskrim sudah agak pulih tapi ya kita tidak tahu kondisi sebenarnya," ujar kuasa hukum Ustaz Maaher At-Thuwailibi, Djudju Purwantoro kepada Grid.ID melalui sambungan telepon, Selasa (9/2/2021).
Djudju Purwantoro pun membeberkan kondisi kliennya ketika meninggal dunia.
Menurutnya, kulit ustaz Maaher At-Thuwailibi masih terdapat bercak-bercak hitam yang memang sudah ada setelah kliennya menjalani operasi.
Baca Juga: Pernah Lawan Nikita Mirzani, Ustaz Maaher Meninggal Dunia di Rutan Mabes Polri
"Muncul bercak-bercak hitam di kulit setelah dari RS Ummi timbul satu tubuh dan sampai kemarin meninggal belum pulih," terangnya.
"Saya enggak tahu penyebabnya (bercak-bercak hitam) sakit apa," lanjut Djudju Purwantoro.
Di hari berpulangnya, ustaz Maaher pun terlihat lemas hingga tak ingin makan.
"Tapi yang pasti hari terakhir beliau sangat lemas tidak mau makan," kata Djudju Purwantoro.
Ustaz Maaher At-Thuwailibi pun tak sempat dilarikan ke rumah sakit hingga berpulang sekitar pukul 19.00 WIB.
"Tidak sempat dilarikan RS, sudah lemas kira-kira bada asar beliau sudah lemas. Dinyatakan meninggal secara medis oleh dokter RS Polri Kramat Jati," tutup Djudju Purwantoro.
Seperti diketahui, Ustaz Maaher At-Thuwailibi mendekam di penjara sejak awal Desember 2020.
Ustaz Maaher At-Thuwailibi diamankan lantaran kasus ujaran kebencian setelah dilaporkan atas dugaan penghinaan terhadap Luthfi Bin Yahya.
(*)
Profil Wicky Victor Olindo, Suami Yunita Siregar yang Punya Profesi Mentereng dan Berstatus Duda
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Ayu Wulansari Kushandoyo Putri |