Grid.ID – Sebelumnya, nama Sabrina Chairunnisa terdengar sangat asing di telinga.
Padahal, Sabrina Chairunnisa ini sudah kecemplung di dunia showbiz sejak tahun 2011 silam.
Sabrina Chairunnisa sempat mengikuti ajang Putri Indonesia tahun 2011 dan berada di lima besar atau di posisi ketiga alias runner up mewakili Sumatera Utara.
Baca Juga: Belajar dari Kasus KDRT Nindy Ayunda, Ini Dampaknya KDRT pada Anak
Nama Sabrina Chairunnisa baru benar-benar mulai dikenal publik, ketika dia berpacaran dengan presenter Deddy Corbuzier.
Saat itu, Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa rajin mengunggah foto kekompakan mereka berdua, ketika berolahraga.
Tak disangka, Sabrina Chairunnisa dan Deddy Corbuzier sudah berpacaran lebih dari 7 tahun lamanya.
Bagi netizen, meski ada perbedaan status pernikahan antara Sabrina dan Deddy, keduanya ada couple goals.
Betapa tidak, Deddy Corbuzier yang atraktif, terlihat cocok sekali dengan Sabrina Chairunnisa yang cantik, seksi dan sehat.
Di halaman akun media sosialnya, Sabrina Chairunnisa memang terlihat sempurna, seperti kebanyakan public figure Tanah Air.
Memiliki wajah khas Indonesia yang cantik dan tubuh yang seksi dan sehat, dan kepercayaan diri yang tinggi, bohong jika Sabrina tak sering mendapatkan pujian.
Namun siapa sangka jika kepercayaan diri Sabrina Chairunnisa itu tak ia dapat dalam sekejap mata.
Dulu, ketika masih kecil sampai beranjak remaja, kepercayaan diri Sabrina Chairunnisa sempat ambruk dan terpuruk.
Sebab, Sabrina yang kini percaya diri akan kecantikan dan tubuh sehatnya itu, pernah jadi korban bully alias perundungan.
“Aku pertama kali dibully itu TK, tapi aku enggak sadar itu bully-an. Baru sadar, sudah gedean, itu menyedihkan sih,” kata Sabrina dikutip oleh Grid.ID dari akun media sosialnya, Selasa (9/2/2021).
Saat itu, Sabrina kecil, harus membawakan sesuatu untuk teman-temannya.
Terdengar remeh memang, namun persyaratan itu harus dilakukan, jika Sabrina ingin mendapatkan teman di sekolahnya.
“Dulu teman-teman aku enggak akan temenin aku kalau aku enggak bawa permen.”
“Kalau aku bawa permen ke sekolah, aku pasti ditemenain, kalau enggak, mereka enggak temanin aku,” kata Sabrina.
pelecehanBaca Juga: Penampilannya Semakin Dewasa di Usia yang Sebentar Lagi Genap 20 Tahun, Intip Make Up Natural Cassandra Lee Saat Kenakan Baju Warna Kulit
Perasaan tak nyaman saat sekolah itu tak berhenti sampai di situ.
Ketika di Sekolah Menengah Pertama (SMP), perundungan itu tetap dirasakan Sabrina.
Sabrina Chairunnisa yang kini memiliki tubuh ideal dan seksi, dulu adalah Sabrina yang kurus dan menjadi bahan bully.
Nahasnya, perundungan itu tak Cuma dilakukan oleh teman-teman sebayanya, namun kakak kelas dan guru pengajar.
“Aku dulu kurus banget karena genetic aku.”
“Ada beberapa guru aku, guru cowok, guru bahasa Indonesia dan elektronik saat itu,” kata Sabrina yang mengaku sering dipanggil orang-orangan sawah atau tulang-belulang saking kurusnya.
“I can handle it!” kata Sabrina sampai berkaca-kaca. “Dan yang bikin kecewa itu, guru sendiri making fun of me,” kata Sabrina berkaca-kaca.
Puncaknya adalah ketika Sabrina diminta oleh sang guru untuk datanng ke sebuah kelas lain, dan dipermalukan di depan murid-murid lain.
“Aku dipanggil ke kelas lain untuk dipermakukan di depan kelas.”
“Aku (disuruh) peragain orang-orangan sawah, karena aku kurus banget, ke kelas-kelas, sampai di kelasnya kakak kelas.”
“Itu terpahit sih. Gantian aja ngebullynya, guru-guru dan kakak kelas,” kata Sabrina emosional.
View this post on Instagram
Mimpi buruk Sabrina tak berhenti sampai di situ. Ketika hijrah ke Jakarta untuk mengadu nasib, Sabrina yang kala itu ‘anak daerah’ mendapatkan pengalaman buruk serupa.
Bahkan parahnya, Sabrina Chairunnisa dilecehkan oleh teman satu angkatannya sendiri.
“Aku pindah ke Jakarta untuk memulai karier aku, baru masuk satu minggu, rok cewek itu kan ada zipper di belakang (dibuka).”
“Pelakunya cewek, aku lapor ke kepala sekolah, tapi enggak ada yang ngaku,” kata Sabrina.
Kala itu Sabrina berani melawan dengan kekuatan seadanya.
Namun sialnya, setelah itu, Sabrina kembali kena bully karena dianggap sebagai pengadu.
“Pada saat itu aku menyalahi diri sendiri, kenapa gue dikasih badan sekurus ini, kenapa gue enggak dikasih badan semok saat itu kayak teman-temanku, yang idealnya seperti itu,”
“Gue apes banget, pada saat SMA gue dilecehkan, gue membela diri malah salah,” kata Sabrina sambil berkaca-kaca.
Efek bully atau perundungan memang bahaya bagi si korban.
Setidaknya hal itu pernah dialami oleh Sabrina Chairunnisa, yang mengaku sempat ingin mengakhiri hidupnya.
“Pokoknya, sampai enggak pengin sekolah, sampai mikir pas bangun pagi, kenapa gue masih hidup,” kata Sabrina.
“Tapi yang paling parah bullyan dari guru aku sendiri, sampai aku enggak pengin sekolah, enggak pengin hidup lagi, sampai hilang kepercayaan diri,” katanya. (*)
View this post on Instagram
Source | : | |
Penulis | : | Okki Margaretha |
Editor | : | Okki Margaretha |