Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Kanker merupakan satu penyakit yang ditakuti banyak orang.
Pasalnya, kondisi ini tak jarang berakhir dengan kematian.
Kanker bisa muncul banyak bagian atau organ tubuh, satu di antaranya lambung.
Mengutip laman Kompas.com, berdasarkan data dari Globocan 2020, angka kasus kanker lambung di dunia pada tahun 2020 mencapai lebih dari satu juta kasus.
Menurut Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP, awalnya, kanker lambung kerap dianggap sakit maag biasa.
"Pada awalnya, kanker lambung sering disangka sakit maag biasa sehingga sebagian besar pasien datang terlambat,” katanya (10/2/2021).
Kanker lambung disebabkan oleh sel-sel kanker di dalam lambung yang menjadi tumor, biasanya tumbuh perlahan bertahun-tahun.
Rata-rata penderita kanker lambung adalah pasien yang berusia antara 60-80 tahun.
Beberapa hal bisa memicu peningkatan risiko kanker lambung, seperti bakteri Helicobactor pylori dan metaplasia usus (kondisi di mana sel-sel di jaringan saluran pencernaan bagian atas berubah menyerupai sel-sel di dalam usus).
Kemudian, ada kondisi lain seperti atrophic gastritis kronis (peradangan di lapisan lambung akibat iritasi), anemia pernisiosa (kondisi tubuh yang kekurangan vitamin B12), atau polip lambung.
Menurut dr Aru, beberapa situasi yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker lambung, seperti nyeri di bagian perut, sulit menelan, mual dan muntah, merasa cepat kenyang, berat badan menurun drastis, dan pendarahan.
Lebih lanjut, ternyata ada beberapa pola makan yang salah juga sehingga bisa memicu kanker lambung.
Dilansir Grid.ID dari Sajian Sedap, inilah beberapa kebiasaan makan penyebab kanker lambung:
Baca Juga: Tidak Ada Tanda-tanda Sebelumnya, Ayah Satu Anak Ini Didiagnosis Kanker Lambung Stadium Akhir
1. Makanan panas
Makanan panas meningkatkan risiko kanker lambung sebesar 4,22 kali.
Hal ini lantaran selaput lendir di saluran pencernaan manusia cukup rentan dan hanya bisa menangani makanan dengan suhu 50 sampai 60 derajat Fahrenheit, atau setara 15 derajat Celcius.
Jika melebihi suhu tersebut, perut akan mengalami sensasi “terbakar”.
Kebiasaan makan dalam kondisi panas membakar selaput lendir saluran pencernaan dan menyebabkan perubahan patologis.
Inilah yang akhirnya bisa menyebabkan kanker perut.
Baca Juga: Waspada dan Kenali Gejala Kanker Perut, Kelelahan Jadi Pemicunya
2. Makan dengan banyak kuah
Ternyata makan nasi yang dicampur dengan kuah sup bukanlah kebiasaan makan yang sehat.
Hidangan semacam ini bisa menambah beban perut.
Akibatnya, lambung akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk proses mencerna.
Selain itu, kebiasaan makan semacam ini bisa menyebabkan hiperekresi dalam air liur yang memperlambat penyerapan gizi pada nasi.
Baca Juga: Jangan Keseringan Konsumsi Makanan Panas, Hal Ini Bisa Picu Kanker Lambung!
3. Makan buah asam saat perut kosong
Makan buah asam pada perut kosong termasuk kebiasaan tidak sehat.
Saat kita lapar, asam lambung di perut akan mencapai konsentrasi tinggi.
Jika dikombinasikan dengan buah yang asam maka akan mengendap di perut.
Lama kelamaan akan menimbulkan benjolan endapan besar.
Baca Juga: Ternyata Konsumsi Makanan Panas Bisa Picu Kanker Lambung!
Penelitian menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi 50 gram daging merah olahan memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kanker lambung.
Risiko menjadi lebih tinggi bila konsumsi daging merah olahan tersebut dimasak dengan menggunakan asap atau garam seperti daging asap, hotdog, atau sosis panggang.
Bahkan, ada peningkatan sekitar 18 persen risiko terkena kanker lambung dengan pola konsumsi seperti itu.
Oleh karena itu, jauhi empat kebiasaan makan di atas agar tak mengalami masalah kesehatan.
(*)
Bikin Syok, Nadia Vega Ungkap Sudah Lama Cerai dari Suami Bulenya: Penginnya Seumur Hidup, tapi...
Source | : | Sajian Sedap,KOMPAS.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta N |