Laporan Wartawan Grid.ID, Bella Ayu Kurnia Putri
Grid.ID - Perayaan Imlek 2021 sepertinya tidak bisa lepas dari kehadiran barongsai.
Walaupun akibat pandemi covid-19 yang masih tinggi, pada Imlek 2021 ini, pertunjukan barongsai telah dilarang diadakan di beberapa wilayah Indonesia.
Neski begitu, tradisi tersebut tetap akan selalu diingat oleh banyak orang.
Namun, apakah kalian sebenarnya tahu bagaimana asal usul barongsai yang selalu identik dengan perayaan Imlek 2021 ini?
Dilansir dari China Highlights, pada budaya Tiongkok, barongsai sejatinya melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan.
Orang-orang melakukan tarian barongsai di berbagai kesempatan acara mempunyai tujuan untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
Barongsai merupakan satu tradisi terpenting di Tahun Baru Imlek.
Pertunjukan barongsai dilakukan untuk membawa kemakmuran dan keberuntungan untuk tahun yang akan datang.
Selain itu, menggelar pertunjukan barongsai juga merupakan satu cara untuk menciptakan suasana pesta dan membawa kebahagiaan bagi semua orang.
Seperti yang diketahui, barongsai memiliki kemiripan bentuk dengan singa.
Ternyata dalam budaya tradisional Tiongkok, singa rupanya sama seperti dengan naga Tiongkok yaitu sama-sama merupakan hewan yang hanya ada dalam mitos.
Sebenarnya, tidak ada singa di Tiongkok.
Sehingga, sebelum Dinasti Han (202 SM sampai 220 M) hanya ada beberapa singa yang bisa mencapai dataran tengah dari wilayah barat Tiongkok kuno (sekarang disebut Xinjiang).
Hal itu terjadi lantaran adanya perdagangan jalur sutra.
Pada saat itu, banyak orang yang meniru penampilan dan tindakan singa yang baru tiba dalam sebuah pertunjukan.
Hal tersebut kemudian berkembang menjadi barongsai di Periode Tiga Kerajaan (220–280).
Barongsai kemudian menjadi populer dengan munculnya agama Budha di Dinasti Utara dan Selatan (420–589).
Bahkan pada Dinasti Tang, barongsai telah menjadi satu tarian istana.
Setelah peristiwa-peristiwa itu, barongsai akhirnya terus berkembang sehingga menjadi pertunjukan populer di kalangan masyarakat.
(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | China Highlights |
Penulis | : | Bella Ayu Kurnia Putri |
Editor | : | Deshinta N |