Grid.ID - Sepuluh tahun lalu, Gunung Merapi mengalami erupsi hebat.
Akibat dari letusan Gunung Merapi tersebut banyak yang harus meregang nyawa.
Salah satunya adalah juru kunci Gunung Merapi, Mbah Maridjan.
Melansir Kompas.com, letusan dari gunung yang memiliki ketinggian 2.968 meter ini menewaskan ratusan warga.
Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Meletus Setelah 22 Kali Mengeluarkan Awan Panas Sejak 6 Jam Terakhir
Sebelum erupsi, Gunung Merapi dinaikkan statusnya dari siaga menjadi awas.
Peningkatan ini membuat 40.000 warga yang tinggal di kawasan rawan bencana III atau dalam radius 10 kilometer dievakuasi.
Peningkatan aktivitas gunung diiringi dengan terlihatnya kawanan kera dan burung turun dari hutan ke kebun-kebun penduduk di Kabupaten Boyolali.
Tak hanya itu, warga di Dusun Karangbutan, Desa Sidorejo, Klaten, juga merasakan adanya peningkatan suhu udara.
Baca Juga: Update Gunung Merapi, Terpantau Kembali Erupsi dan Terjadi Hujan Abu di Beberapa Daerah
Meski status menjadi awas, juru kunci Gunung Merapi saat itu mbah Maridjan, tetap beraktivitas normal.
Mbah Maridjan yang dilantik Sultan Hamengku Buwono (HB) IX sebagai juru kunci Gunung Merapi pada 1983 itu enggan meninggalkan desanya.
Anaknya Pergoki Suami Selingkuh di Rumah Saat Ia Pergi Umroh, Selebgram Ini Akhirnya Usir Meski Belum Cerai: Temenin Tuh Pacar Lu
Source | : | Grid Hot |
Penulis | : | None |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |