Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Musim hujan identik dengan nyamuk karena nyamuk bisa berkembang biak di tempat yang lembab seperti genangan air, penampungan air, hingga sampah.
Biasanya, ketika digigit nyamuk, akan muncul reaksi seperti alergi yang membuat kita gatal dan pembengkakan di area yang digigit nyamuk.
Melansir Kompas.com, hal ini dikarenakan ketika menggigit, air liur nyamuk mengenai kulit dan tubuh kita mengenalinya sebagai zat asing.
Baca Juga: Jalani Pemeriksaan Kasus Dugaan KDRT, Suami Nindy Ayunda Bantah Sejumlah Hal
Akhirnya sistem kekebalan tubuh merespon dengan menghasilkan histamin yang memicu pembengkakan di area yang digigit nyamuk.
Histamin yang diproduksi sistem kekebalan tubuh juga mengirimkan sinyal ke saraf dan memicu rasa gatal.
Rasa gatal ini sebaiknya tidak disepelekan karena bisa menyebabkan peradangan yang meningkatkan risiko infeksi apabila digaruk.
Bukan hanya itu, gigitan nyamuk juga dapat menyebabkan berbagai penyakit, di antaranya sebagai berikut.
Malaria
Penyakit malaria adalah sebuah infeksi yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Anopheles yang membawa virus.
Gejala awal malaria mirip seperti flu yaitu demam menyerupai menggigil, sakit kepala, dan berkeringat beberapa minggu setelah digigit.
Virus Zika
Virus zika bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Melansir dari Kompas.com, umumnya, infeksi ini bisa menimbulkan gejala awal seperti demam, nyeri sendi, dan ruam.
Adapun gejala awal infeksi virus Zika biasanya berlangsung selama seminggu yang berupa demam, ruam, nyeri sendi, dan mata merah.
Selain itu, virus ini juga bisa ditularkan melalui kontak seksual, transfusi darah atau transplantasi organ, serta dari ibu ke janin selama masa kehamilan.
Demam kuning
Demam kuning disebabkan oleh virus yang dibawa dan ditularkan melalui gigitan nyamuk.
Pada kasus ringan, virus ini hanya menyebabkan demam, sakit tenggorokkan, sakit kepala, mual dan muntah.
Namun pada kasus berat, virus ini akan menyebar dan membuat kulit serta mata menjadi kuning hingga penurunan fungsi otak.
Demam berdarah
Demam berdarah sudah sangat umum terjadi di musim hujan.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aedes aegypti.
Gejalanya terdiri dari demam tinggi, ruam pada kulit, nyeri otot, dan nyeri sendi.
Namun dalam kasus yang paling ekstrem, demam berdarah bisa menyebabkan perdarahan hebat, syok, dan kematian.
Chikungunya
Mengutip Kompas.com, penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus chikungunya yang ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Selain itu, penyakit ini juga bisa menular lewat ibu ke bayi selama proses persalinan.
Adapun gejala chikungunya adalah nyeri sendi, sakit kepala, ruam, dan demam.
Melihat bahayanya penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, tentu kita tidak boleh meremehkan nyamuk.
Baca Juga: Waspadai Gigi Berlubang alias Karies Gigi, Ditandai dengan Nyeri Saat Mengunyah
Oleh sebab itu, untuk menghindari nyamuk masuk ke rumah saat musim hujan, lakukan beberapa cara yang dilansir dari Bobo.id di bawah ini.
Hindari genangan air
Genangan air adalah tempat nyamuk bertelur.
Telur nyamuk pun hanya membutuhkan waktu delapan hingga sepuluh hari untuk berubah menjadi nyamuk dewasa.
Sebisa mungkin buanglah genangan air di berbagai benda dan ganti bak penampungan.
Baca Juga: 4 Fakta Unik Taman Nasional Baluran, ‘Africa van Java’ yang Punya Banyak Spot Instagramable
Buang barang bekas
Barang bekas yang menumpuk juga menjadi tempat yang pas untuk nyamuk bertelur.
Jadi, segera buang barang-barang bekas atau daur ulang barang bekas tersebut.
Bersihkan selokan dan saluran air
Saluran air yang kotor akan membuat air susah mengalir sehingga menjadi tempat yang cocok untuk perkembangbiakan nyamuk.
Maka dari itu, jangan malas untuk membersihkan selokan dan saluran air.
Baca Juga: Rahasia Tanaman Berbuah Banyak Meski Hanya Ditanam Dalam Pot, Catat dan Coba Sendiri di Rumah!
Gunakan kapur barus
Kapur barus atau kamper bermanfaat untuk mengusir nyamuk.
Kamu hanya perlu meletakkan kamper di berbagai sudut rumah, terutama di tempat yang biasa didatangi nyamuk.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Kompas.com,bobo.id |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |