Grid.ID - Di awal tahun 2021, KG Media memperkenalkan sebuah media bagi para perempuan Indonesia bernama Parapuan.
KG Media sebagai grup media terbesar di Indonesia yang memiliki audiens perempuan terbanyak, memiliki keinginan terbesar agar Parapuan dapat ‘tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia’.
Di mana Parapuan dapat menjadi ruang aktualisasi diri para perempuan dalam belajar, mencari dan membagi pengetahuan, serta saling memberikan dukungan.
Perempuan yang terlahir dan besar di negara Indonesia, yang menganut sistem patriarki ini, pastinya semenjak kecil telah melihat, mendengar, merasakan atau bahkan melakukan beberapa ajaran yang beredar di sekelilingnya.
Ajaran yang beberapa di antaranya adalah stigma atau bahkan dogma yang melekat secara turun-temurun.
Stigma tentang bagaimana perempuan seharusnya bersikap agar patut disebut sebagai perempuan yang baik.
Dogma yang menekankan apa saja yang menjadi kewajiban dan hak perempuan di Indonesia.
Semenjak kecil perempuan diajarkan harus berambut panjang, pakai anting, mengenakan rok, bermain boneka, menyukai warna merah jambu, harus pintar masak, tidak boleh pulang malam, dan masih banyak lagi dogma yang dipercaya sebagai value yang wajib dimiliki perempuan.
Dogma tersebut terkadang membuat perempuan pada akhirnya memilih untuk tidak melakukan sesuatu yang dianggap tidak pantas oleh masyarakat pada umumnya.
Banyak perempuan yang memiliki keterbatasan untuk menyelami diri mereka, mencari tahu siapa mereka, mimpi mereka dan mewujudkannya dengan berani.
Berangkat dari hal tersebut, tahun ini Parapuan fokus pada dua tema besar yaitu Self-Recognition (Pengenalan Diri) dan Self-Acceptance (Penerimaan Diri).
Indira Dhian Saraswaty, Editor in Chief Parapuan, ingin mengingatkan dan membantu menguatkan para perempuan bahwa saat kita mengenal kekuatan dan kekurangan diri, memahami betapa berharganya kita, dan bahwa kita layak hidup tanpa kungkungan prasangka dan stigma, maka mencapai mimpi (apapun itu) tidak mustahil.
Indi juga mengatakan bahwa perempuan adalah pribadi yang kuat, hanya saja kadang karena begitu banyak tuntutan dan ekspektasi, kita jadi lupa.
Sayangnya, saat mengandalkan orang lain untuk meneguhkan diri, yang banyak terjadi adalah kekecewaan.
Tanpa bermaksud mengubah atau bahkan menghilangkan hal–hal baik dan budaya yang telah ada, namun lebih mengajak para perempuan untuk bisa lebih mengenal diri mereka sendiri, memahami dan menerima dirinya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
Sehingga dapat menjadi aset besar yang berpengaruh bagi pembangunan, terutama pembangunan fundamental generasi penerus kita.
Kenapa self-recognition atau mengenali diri sendiri menjadi poin utama di dalam kehidupan?
Saat perempuan mengenali dirinya, dia akan lebih mudah mengambil sikap bagi dirinya sendiri.
Menghargainya dan menerimanya sebagai satu kesatuan antara jiwa, hati dan pikiran serta menyadari mimpi yang dimilikinya dan berusaha untuk mewujudkannya.
Mengapa self-acceptance atau penerimaan diri menjadi begitu penting?
Sebagian besar perempuan cenderung membanding–bandingkan dirinya dengan orang lain.
Bagi perempuan, menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangannya bukanlah suatu hal yang mudah.
Akan menjadi sesuatu yang sangat berguna apabila perempuan tersebut bisa melihat kelebihan yang dimiliki perempuan lain yang tidak atau belum dimilikinya sebagai tolok ukur bagi mereka untuk bisa menjadikan diri mereka lebih baik dengan versi yang berbeda pastinya.
Parapuan ingin mengajak para perempuan di luar sana, selain mengenali diri mereka sendiri juga mampu menerima diri mereka dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ada.
Bahwa dengan segala keterbatasan yang dimiliki bukan berarti perempuan tidak mampu melakukan banyak hal besar bahkan mencengangkan.
Perempuan harus menjadi supporter nomor 1 bagi dirinya sendiri sebelum dia menjadi supporter bagi perempuan lain.
Perempuan yang mengenali dan menerima dirinya sebagai suatu kesatuan yang bernilai tinggi dibalik segala kekurangannya sebagai manusia, akan menjadi perempuan yang mampu menghargai mimpi dan harapannya.
Berani mengambil keputusan dan menentukan apa yang terbaik bagi dirinya.
Mengerti bagaimana memperlakukan dirinya dengan baik, bagaimana berterima kasih pada dirinya dan sadar sejauh apa dia dapat mendorong dirinya dalam berkarya dan menjadi sumber inspirasi bagi perempuan lain di sekitarnya.
Kenali dirimu dan bersahabat dengannya.
Bersama Parapuan.co kita aktualisasikan diri dan tumbuh dari kekuatan mimpi! (*)
Talitha Curtis Bongkar Kelakuan Ibu Angkat, Pernah Sodorin Dirinya ke Om-om di Usia 13 Tahun Demi Hal Ini
Penulis | : | Grid |
Editor | : | Okki Margaretha |