Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Nadine Chandrawinata adalah artis yang dikenal sangat gencar melakukan kampanye peduli lindungan.
Bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari, istri dari Dimas Anggara kembali mengingatkan betapa pentingnya untuk memilah sampah.
Nadine mengakui bahwa di Indonesia, masyarakat memang banyak yang belum terbiasa dalam memilah sampah.
Kebanyakan beranggapan bahwa memilah sampah adalah hal yang percuma, sebab pada akhirnya sampah akan dijadikan satu atau dicampur lagi.
Oleh karena itu, menurut wanita berusia 36 tahun itu, perlu adanya kerja sama dengan orang-orang di sekitar kita dalam memilah sampah.
Seperti di lingkungan tempat tinggalnya sendiri, Nadine bercerita bahwa ia melakukan kerja sama dengan Dinas Kebersihan dan RT setempat dalam menerapkan kegiatan pemilahan sampah.
“Pemilahan sampah ini tujuannya buat kita lebih disiplin dan bertanggungjawab terhadap sampah kita sendiri. Jadi memang satu per satu, nanti lama-lama jadi new habit,” ujar Nadine yang dikutip dari video di Instagram Storynya pada Minggu (21/02/2021).
Melansir Bobo.id, ada beberapa manfaat sekaligus alasan mengapa kita harus memilah sampah sebelum dibuang, di antaranya:
Mempercepat proses penguraian
Sampah terbagi menjadi sampah organik dan anorganik.
Melansir IdeaOnline, sampah organik merupakan sampah yang tidak bisa didaur ulang seperti sisa sayuran, daun-daunan, serutan kayu, kulit buah, kulit telur, teh, dan bubuk kopi.
Jenis sampah organik tersebut adalah sampah yang dapat terurai menjadi bahan pengomposan.
Namun ada juga sampah organik yang tidak bisa dijadikan bahan pengomposan seperti makanan basi atau bersantan, tulang, dan produk turunan susu.
Sedangkan sampah anorganik terdiri dari sampah plastik, kertas atau kardus, kaca serta logam yang sebenarnya bisa didaur ulang.
Pengkategorian ini bukan tanpa alasan, sebab sampah organik akan lebih cepat mengurai jika digabungkan dengan sampah organik lainnya.
Dengan kata lain, sampah yang dicampur tentunya akan memperlambat proses penguraian sampah.
Mengurangi bau busuk
Kamu pasti merasa jijik jika berada di dekat tempat pembuangan sampah karena baunya yang tak sedap.
Nah bau tak sedap ini ternyata berasal dari penggabungan dua sampah organik dan anorganik.
Sebenarnya, sampah organik memang mengeluarkan bau busuk, itu sebabnya sampah organik tidak boleh digabungkan dengan sampah anorganik supaya baunya tidak semakin busuk.
Untuk mengatasi sampah organik, kamu bisa mengumpulkan sampah organik dalam satu tempat untuk kemudian dijadikan pupuk kompos.
Pupuk kompos sendiri bermanfaat untuk menyuburkan tanaman.
Meningkatkan kebersihan sampah
Masing-masih kelompok sampah mempunyai sifatnya masing-masing.
Seperti sifat sampah organik yang walaupun kotor tapi lebih mudah terurai dan sifat sampah anorganik yang cenderung lebih bersih tapi membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
Pencampuran kedua jenis sampah ini tentunya akan membuat sampah menjadi kotor dan lebih sulit untuk terurai.
Jika kita memilah sampah, tentunya ini membuat sampah menjadi lebih bersih dan ini memudahkan para pengepul dalam mendaur ulang sampah anorganik.
Mengurangi jumlah sampah
Tahukah kamu bahwa menurut Kementerian Lingkungan Hidup RI, jumlah timbunan sampah dalam setahun bisa mencapai 67.8 ton?
Bahkan, jumlah ini diperkirakan dan akan selalu bertambah setiap tahunnya seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Selain itu, menurut Bobo.id, lebih dari 55 persen sampah merupakan sampah organik.
Oleh karena itu, jika kita memilah sampah dan mengompos sampah organik, ini dapat menjadi langkah yang besar dalam mengurangi sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | Ideaonline,bobo.id,instagram.com |
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Okki Margaretha |