Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Stroke merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah otak.
Definisi menurut WHO, stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global, yang dapat memberat dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vascular.
Baca Juga: Minum Teh Hijau Bisa Menurunkan Risiko Kematian Para Penyintas Stroke, Begini Alasannya!
Mengutip laman Kementerian Kesehatan RI, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Cut Putri Arianie mengatakan, stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Data menunjukkan 1 dari 4 orang mengalami stroke, padahal sesungguhnya stroke dapat dicegah.
''Data Riskesdas 2013 prevalensi stroke nasional 12,1 permil, sedangkan pada Riskesdas 2018 prevalensi stroke 10,9 permil, tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur (14,7 per mil) sementara terendah di Provinsi Papua (4,1 per mil),'' katanya, Senin (28/10/2019).
Baca Juga: Awas! 7 Bahaya Makan Terlalu Cepat, Sebabkan Diabetes hingga Stroke
Kemudian, menurut data BPJS Kesehatan tahun 2016, stroke menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar Rp 1,43 Trilyun, tahun 2017 naik menjadi Rp 2,18 Trilyun, dan tahun 2018 mencapai Rp 2,56 Trilyun rupiah.
''Penyakit Kardioserebrovaskuler seperti stroke dan penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengubah perilaku yang berisiko seperti penggunaan tembakau, diet yang tidak sehat dan obesitas, kurang aktivitas fisik, dan penggunaan alkhohol,'' kata dr. Cut.
Untuk mencegah stroke berdampak buruk, kamu perlu mengetahui gejala-gejala yang biasanya terjadi.
Baca Juga: Yuk, Cegah Stroke dengan Makanan Sehat, Ini yang Harus Dikonsumsi!
- Senyum tidak simetris, atau moncong ke satu sisi, tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba.
- Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan.
- Tiba-tiba tidak dapat berbicara, kata-katanya tidak dimengerti, dan bicara tidak nyambung.
- Kebas atau baal, lalu kesemutan separuh badan.
- Rabun, pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba.
- Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya.
- Gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi.
Risiko stroke akan meningkat seiring bertambahnya usia, tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil oleh orang dewasa yang lebih tua untuk mencegahnya.
Langkah utama yang harus kita lakukan untuk mencegah stroke adalah dengan menjaga pola makan.
Selain mengonsumsi makanan bergizi seimbang, kita juga perlu menghindari makanan yang bisa memicu stroke.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, inilah beberapa jenis makanan yang perlu dibatasi karena memicu stroke.
Baca Juga: Membongkar Alasan Jeroan Jadi Makanan Paling Dihidari, Salah Satunya Mengakibatkan Stroke
1. Makanan tinggi gula dan minyak
Selain memicu ketagihan, makanan manis dan gorengan mengandung lemak trans tinggi yang bisa meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL).
Kondisi tersebut bisa meningkatkan risiko stroke dan penyakit jantung.
Untuk menghindarinya, sebaiknya hindari makanan yang mengandung lemak trans.
Kita lebih baik mengonsumsi makanan yang kaya akan lipoprotein densitas rendah, seperti buah-buahan.
2. Makanan olahan
Makanan olahan seringkali mengandung terlalu banyak garam.
Padahal, konsumsi garam berlebihan menyebabkan tubuh memproduksi dan menyimpan lebih banyak air, yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Kondisi ini juga bisa memicu serangan stroke.
3. Daging merah
Daging merah tinggi lemak jenuh yang menejadi penyebab stroke.
Pasalnya, lemak jenuh bisa memicu penyumbatan pembuluh darah yang memasok darah ke otak.
Untuk mencegah penyakit jantung dan stroke, sebaiknya hindari daging merah.
Baca Juga: Melihat Bahaya dan Manfaat Daging Merah, Apa Saja?
Akan lebih baik jika kita meggantinya dengan ikan atau alternatif lain, seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
4. Soda
Riset dari Universitas Columbia menunjukan bahwa konsumsi soda berlebihan bisa memicu stroke 60 persen lebih banyak.
Tak hanya memicu stroke, soda juga terbukti meningkatkan serangan jantung dan arteri koroner.
Itulah makanan dan minuman yang bisa meningkatkan risiko terkena stroke.
(*)
Viral Peserta Indonesian Idol Punya Suara Unik Mirip Optimus Prime, Anang Hermansyah Langsung Ramal Begini
Source | : | Kompas.com,kemenkes.go.id |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |