Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Belum lama bebas dari jeratan narkoba, selebgram Millen Cyrus kembali ditangkap atas kasus yang sama.
Mengutip laman Kompas.com, keponakan Ashanty ini kembali berurusan dengan polisi akibat penyalahgunaan narkoba.
Kali ini, Millen Cyrus diamankan polisi usai menggelar razia protokol kesehatan.
Millen diciduk di salah satu kafe kawasan Jakarta Selatan pada Minggu (28/2/2021) dini hari.
Tak sendiri, Millen Cyrus ditangkap polisi bersama tiga orang temannya saat berada dalam kafe tersebut.
Ketiganya pun langsung dibawa polisi untuk dimintai keterangan.
Dari pemeriksaan pihak polisi dan tes urine, Millen Cyrus ternyata positif benzo.
“Saya membenarkan saja dulu, positif benzo,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Minggu (28/2/2021).
Dilansr Grid.ID dari Rethink.org via Tribunnews.com, adapun benzo merupakan istilah yang merujuk pada obat benzodiazepin, yakni sejenis obat penenang.
Baca Juga: Millen Cyrus Kembali Tertangkap Gegara Narkoba, Keluarga Tak Kaget
Benzo merupakan obat-obatan yang masuk golongan psikotropika.
Benzo biasanya diberikan dengan cara oral atau larutan.
Namun pada situasi tertentu, obat ini dapat diberikan dengan cara menginjeksi.
Baca Juga: Mengenal Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan, Bisa Dehidrasi hingga Kematian!
Benzo hanya boleh dikonsumsi dengan durasi pengobatan jangka pendek (2-4 minggu).
Penggunaan yang jarang dapat mencegah kecanduan.
Terdapat dua jenis benzo, yaitu Hypnotic dan Anxiolytics.
Baca Juga: Millen Cyrus Ingkar Janji Tak Akan Pakai Narkoba, Ashanty Singgung soal Perilaku Kebaikan Seseorang
Benzo jenis Hypnotic umumnya digunakan untuk mengatasi insomnia.
Sementara Benzo jenis Anxiolytics, biasanya digunakan untuk mengatasi kecemasan.
Namun resiko kecanduan berpotensi lebih tinggi, apabila memiliki riwayat penyalahgunaan narkoba atau alkohol.
Untuk apa benzodiazepin digunakan?
- Kecemasan yang parah
- Gangguan panik
- Sulit tidur
- Membantu berhenti dari alkohol
Namun demikian, terdapat efek samping yang ditimbulkan.
Efek samping yang umum terjadi, seperti mengantuk, pusing, sakit kepala, bingung, mudah emosi, kesadaran berkurang, kelemahan otot, tremor, hingga ataxia (gangguan dalam bergerak/berjalan/berbicara/menelan/melihat).
Adapun efek samping yang terkadang terjadi, seperti sakit perut atau diare, mual, muntah, sembelit, depresi, insomnia, mulut kering, nafsu makan meningkat, hilang ingatan, delusi, dan agresi
(*)
Kronologi Ricuhnya Demo Indonesia Gelap, Para Mahasiswa Ancam Bakal Demo Lagi Jika Pemerintah Tak Lakukan ini
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Nindya Galuh Aprillia |