Grid.ID - Masjid dengan bentuk= kubah mungkin yang paling sering ditemui di Indonesia.
Tapi ternyata ada rumah ibadah umat muslim yang dirancang dengan bentuk tak biasa, yakni Masjid Al Safar.
Berbeda dari masjid kebanyakan, Masjid Al Safar ini sempat membuat heboh lantaran disebut gunakan lambang iluminati.
Masjid yang terletak di rest area Tol Cipularang km 88 arah Jakarta ini rupanya rancangan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Namun karena bentuknya yang unik, Masjid Al Safar justru menuai kontroversi.
Hal ini bermula dari unggahan akun Twitter @surgabidadari3, yang memuat video mempersoalkan desain masjid membentuk bangunan segitiga seperti lambang iluminati.
Sementara itu, Ridwan Kamil menjelaskan, konsep bangunan masjid yang berada di rest area Tol Cipularang itu adalah eksperimentasi teori lipat Folding Architecture.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan masalah kontroversi Masjid Al Safar kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca fakta lengkapnya berikut ini.
Baca Juga: Penuhi Gizi Harian Keluarga Hanya Bermodal Resep Nasi Goreng, Bisakah?
1. Viral di media sosial
Akun Twitter @surgabidadari3 memuat video tentang penjelasan seseorang yang mempersoalkan desain Masjid Al Safar karya Gubernur Ridwan Kamil.
Menurut akun itu, desain masjid dianggap membentuk bangunan segitiga.
"Ini pintu masuknya dan lihat ini segitiga semua. Nyaris segitiga semua. Bahkan ketika masuk ke dalam, ini segitiga, satu mata. Maka, ketika kita shalat, sebetulnya kita menghadap siapa, menghadap Allah atau segitiga satu mata?" kata pria itu dalam video itu.
Sementara itu, Ridwan kemudian menjelaskan konsep bangunan masjid yang berada di rest area Tol Cipularang itu, melalui akun Twitternya.
"Masjid Al Safar adalah eksperimentasi teori lipat Folding Architecture. Jika eksperimentasi bentuk itu ditafsir, ya tentu tdk bisa dihindari. Tapi jika disimpulkan bahwa bentuk2nya adlh menerjemahkan simbol iluminati dkk, saya kira itu tdk betul. Mari fokus saja ibadah kpd Allah," kata Ridwan lewat akun sosial media Twitter-nya, Jumat (31/5/2019).
2. Ridwan Kamil: Itu bukan desain iluminati
Secara tegas Kang Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar itu, tak mempersoalkan jika banyak orang yang membuat tafsir beragam soal desain masjidnya.
"Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol2 iluminati itu adalah kesimpulan KELIRU. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan," paparnya.
Ia menambahkan, isu ini sudah berhembus sejak Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 lalu.
Ia pun berkomitmen tak akan pernah berhenti berkarya meski desain masjidnya ditafsir keliru.
Baca Juga: Ogah Disebut Pelakor, Ini Cara Cut Keke Jalani Poligami Agar Tak Sering Dinyinyirin Publik
3. Desain Masjid Al Safar tak bertentangan dengan nilai Islam
Tim dari Abdullatif Al Fozan Award ikut berkomentar soal kontroversi Masjid Al Safar karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Technical Reviewer Al Fozan, Fuad H Mallick, mengatakan, desain masjid Al Safar tak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Hal itu ia sampaikan seusai mewawancarai Ridwan Kamil dan tim dari firma arsitek Urbane di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Minggu (2/6/2019).
"Ini tidak bertentangan dengan Islam. Tidak ada rumus baku mengenai bentuk masjid. Tiap arsitek bisa merepresentasikan dan interpretasi baru diperbolehkan," ujar Fuad.
Dirinya menilai, kontroversi dalam dunia desain hal biasa.
Interpretasi yang keliru semacam itu hanya perlu diluruskan agar tak menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat.
4. Ridwan Kamil: Berdakwah melalui desain masjid
Ridwan mengatakan mendesain masjid merupakan salah satu hal yang paling ia minati.
"Karena bukan ustadz, minimal saya berdakwah dengan menghadirkan infrastruktur dakwah yaitu ragam masjid di seluruh dunia yang sempit dan sementara ini," tulis Emil, sapaan akrabnya.
Ia mengaku ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Menurutnya, estetika Islam sangat kuat di geometri.
Maka dari itu setiap desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda.
"Hasilnya beragam dari 1/2 kubah, multi kubah, kotak, silinder, tradisional sampai dengan bentuk-bentuk poligon seperti segitiga. Berbeda-beda karena desain yang baik harus merespon Geografi, lokasi, iklim, ukuran, budaya dll," tulis Emil yang meraih pujian dari PBB atas konsep pembangunan kota dengan proyek kebahagiaan itu.
Lihat postingan ini di Instagram
5. Desain Masjid Al Safar mendapat apresiasi dunia
Masjid Al Safar ternyata diapresiasi dunia internasional.
Masjid Al Safar merupakan karya Ridwan Kamil bersama firma arsiteknya Urbane Indonesia.
Masjid itu masuk ke nominasi Abdullatif Al Fozan Award, ajang penghargaan yang menampilkan desain dan karya masjid di negara-negara berpenduduk muslim dunia.
Ada tiga masjid karya Emil yang masuk ke nominasi itu, yakni Masjid Al Irsyad di Kota Baru Parahyangan; Masjid Al Safar di rest area KM 88 ruas jalan tol Purbaleunyi dan; Masjid Raya Sumatera Barat di Padang.
Principal Urbane Indonesia, Reza Achmed Nurtjahja mengatakan, pihaknya dihubungi oleh panitia dari Abdullatif Al Fozan Award dan diminta untuk mengirimkan desain masjid yang telah dibangun dari tahun 2010.
“Kami dikontak oleh panitia dan diminta menyerahkan desain Masjid dari tahun 2010. Mungkin mereka pernah melihat artikel yang membahas masjid Al Irsyad di sebuah majalah arsitektur Asia,” lanjut Reza.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Fakta Desain Masjid Al Safar Karya Ridwan Kamil yang Viral, Dituding Simbol Illuminati hingga Sita Perhatian Dunia"
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |