Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Saat ini pemerintah sedang menjalankan program vaksinasi untuk lansia.
Adapun lansia di Indonesia saat ini mencapai 28,7 juta jiwa atau 10,6 persen dari jumlah penduduk.
Akan tetapi, hanya 21,5 juta jiwa yang ditargetkan menerima vaksinasi sepanjang program vaksinasi Covid-19 untuk lansia ini.
Pemberian vaksin pada lansia harus dilakukan secara hati-hati dan melalui proses skrining yang ketat sebelum dokter memutuskan untuk memberi persetujuan vaksinasi.
Menurut Prof. DR. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M-Epid, FINASIM, Dokter Penyakit Dalam Sub Spesialis Geriatric FKUI RSCM, Ketua Persatuan Gerontologi Medik (PERGEMI), akan ada lembar skrining yang memantau kesehatan lansia.
“Sebetulnya ada lembar screening, karena pada umumnya lansia penyakitnya tidak satu. Komponen rapuh kan ada 5, salah satunya apakah penyakit yang di derita lebih dari 4. Itu juga baru satu skor,” papar Prof. Siti dalam acara virtual Entrasol Kupas Tuntas Vaksin COVID-19 & Nutrisi untuk Lansia yang Grid.ID ikuti, Minggu (7/3/2021).
Lebih lanjut, screening yang lain pun akan ada pertanyaan, seperti apakah ada kesulitan naik tangga, mengalami kelelahan, sulit berjalan 100 sampai 200 meter, dan jumlah penyakit.
“Itu skoring sistem yang sederhana untuk bisa dilakukan di komunitas (puskesmas), kalau skornya 3 atau lebih, maka kita harus hati-hati, sebaiknya jangan dulu,” paparnya.
Dengan screening sistem, lansia sudah cukup baik untuk bisa menentukan kemungkinan apakah layak vaksinasi atau tidak.
Namun, jika ingin lebih bagus lagi, harus memeriksakannya ke dokter.
“Sebaiknya dibawa untuk konsultasi ke dokter agar lebih detail,” tutup Prof. Siti.
(*)
Diminta Nikah Ulang, Mahalini Akhirnya Bongkar Biang Kerok Masalah Pernikahannya Tidak Sah hingga Ditolak Pengadilan: Kesalahan
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Irene Cynthia |