Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Keseriusan Covid-19 dikuatkan fakta bahwa tingkat kematian atau risiko kematian tertinggi terjadi pada pasien lansia, sehingga sangat penting agar kelompok ini segera mendapatkan vaksin.
Kita ketahui pula bahwa dosis penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan sebanyak dua kali.
Untuk dewasa berjarak 14 hari, sedangkan lansia 28 hari.
Dari hal tersebut, bisa timbul pertanyaan, apakah dosis kedua tetap dilakukan apabila muncul reaksi, misalnya alergi?
Menurut Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, KAI, FINASIM, Ketua Tim Advokasi Vaksinasi COVID-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), harus dilihat bagaimana bentuk alergi yang dialaminya.
“Tergantung alerginya, kalau alerginya berat mengancam nyawa, maka itu tidak boleh diberikan lagi untuk kedua kalinya,” kata Prof. Iris dalam acara virtual Entrasol Kupas Tuntas Vaksin COVID-19 & Nutrisi untuk Lansia yang Grid.ID ikuti, Minggu (7/3/2021).
Baca Juga: Ahli Sarankan Minum Teh Hijau Usai Vaksinasi Covid-19, Simak Baik-baik Alasannya!
Akan tetapi, menurutnya, apabila alergi yang muncul seperti bentol, bisa dipertimbangkan.
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Irene Cynthia |