Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Menurut Centers for Disease Control (CDC), sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan melawan infeksi, dan berperan penting setelah divaksin.
Dengan begitu, banyak pertanyaan tentang apakah vaksin itu aman atau tidak.
CDC pun menjelaskan bagaimana tepatnya cara kerja vaksin dan mengapa kita memerlukannya.
Dirankum Grid.ID dari laman Eatthis.com, simak apa yang terjadi pada tubuh usai vaksinasi Covid-19.
1. Bertujuan mengaktifkan kekebalan tubuh
Ketika kuman, seperti virus penyebab Covid-19 menyerang tubuh kita, mereka berkembang biak.
Invasi ini, yang disebut infeksi, akan menyebabkan penyakit.
Nah, sistem kekebalan kita menggunakan beberapa alat untuk melawan infeksi.
Baca Juga: Ada Varian Baru Virus Corona, Haruskah Lansia Tetap Gunakan Vaksin yang Terlanjur Beredar?
2. Sel darah putih melawan infeksi
Makrofag adalah sel darah putih yang menelan dan mencerna kuman dan sel mati.
Makrofag meninggalkan bagian dari kuman penyerang yang disebut antigen.
Tubuh mengidentifikasi antigen sebagai bahan berbahaya dan menstimulasi antibodi untuk menyerangnya.
3. Keunggulan sistem kekebalan tubuh
Pertama kali seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan Covid-19, dibutuhkan beberapa hari atau minggu bagi tubuh untuk menggunakan semua alat pembasmi kuman yang diperlukan dalam mengatasi infeksi.
Setelah infeksi, sistem kekebalan orang tersebut mengingat apa yang dipelajarinya tentang cara melindungi tubuh dari penyakit itu.
Tubuh menyimpan beberapa limfosit-T, yang disebut sel memori, yang bekerja dengan cepat jika tubuh bertemu kembali dengan virus yang sama.
Ketika antigen yang sudah dikenal terdeteksi, limfosit B menghasilkan antibodi untuk menyerang mereka.
Para ahli masih mempelajari berapa lama sel memori ini melindungi seseorang dari virus yang menyebabkan Covid-19.
4. Cara kerja vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 membantu tubuh kita mengembangkan kekebalan terhadap virus penyebab Covid-19, tanpa kita harus terserang penyakit.
Berbagai jenis vaksin bekerja dengan cara yang berbeda untuk menawarkan perlindungan.
Baca Juga: Ahli Sarankan Minum Teh Hijau Usai Vaksinasi Covid-19, Simak Baik-baik Alasannya!
Tetapi dengan semua jenis vaksin, tubuh memiliki persediaan limfosit-T 'memori' serta limfosit-B yang akan mengingat cara melawan virus itu di masa depan.
5. Butuh waktu 2 minggu
Biasanya dibutuhkan beberapa minggu bagi tubuh untuk memproduksi limfosit-T dan limfosit-B setelah vaksinasi.
Oleh karena itu, ada kemungkinan seseorang tertular virus penyebab Covid-19 sebelum atau setelah vaksinasi, lalu jatuh sakit karena vaksin tidak memiliki cukup waktu untuk memberikan perlindungan.
Baca Juga: Jangan Kurang Tidur Apalagi sampai Begadang Sebelum Vaksinasi Covid-19, Ahli Jelaskan Risikonya
6. Ada efek samping
Terkadang setelah vaksinasi, proses pembentukan kekebalan bisa menimbulkan gejala, seperti demam.
Gejala-gejala ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun kekebalan.
Baca Juga: Ikut Vaksinasi Covid-19, Indro Warkop Sempat Ditolak Saat Pemeriksaan Awal: Tidak Asal Vaksin!
Berbegaia jenis vaksin
Vaksin mRNA (Moderna dan Pfizer): Mengandung bahan dari virus yang menyebabkan Covid-19 memberi petunjuk kepada sel tentang cara membuat protein tidak berbahaya yang unik untuk virus.
Vaksin subunit: Setelah divaksin, sistem kekebalan kita mengenali bahwa protein tidak termasuk dalam tubuh dan mulai membuat limfosit-T dan antibodi.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Bisa Timbulkan Efek Samping Covid Arm, Berbahayakah Bagi Kulit?
Vaksin vektor (Johnson & Johnson): Begitu vektor virus berada di dalam sel kita, materi genetik memberikan instruksi kepada sel untuk membuat protein yang unik bagi virus yang menyebabkan Covid-19.
8. Lebih dari satu suntikan
Suntikan pertama mulai membangun perlindungan.
Suntikan kedua untuk mendapatkan perlindungan maksimal yang ditawarkan vaksin.
(*)
3 Shio Ini Hobi Banget Belanja, Bisa Habiskan Waktu Seharian Buat Ngemall, Siapa Saja?
Source | : | eatthis.com |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Winda Lola Pramuditta |