Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Bagi perantau, menyewa kamar kos atau rumah merupakan sebuah kebutuhan penting.
Namun, ada satu masalah yang sering mereka dihadapi setelah menyewa rumah atau kamar kos yaitu kenaikan harga.
Pemilik gedung atau rumah biasanya akan menaikkan harga sewa dalam jangka waktu tertentu.
Meski kenaikan harga sewa mungkin hanya sekitar 10 persen, jumlah itu sudah cukup menguras kantong.
Terlebih lagi jika Anda masih mahasiswa yang bergantung pada orangtua atau karyawan bergaji kecil.
Nah, jika masalah itu datang, ikuti beberapa tips untuk menghadapi kenaikan harga sewa rumah dan kamar kos.
Perhatikan Jangka Waktu Kenaikan Harga Sewa
Bagi penyewa yang telah mengontrak rumah atau kos seperti enam bulan atau satu tahun, pemilik biasanya tidak akan dapat menaikkan sewa sampai perjanjian berakhir.
Lain cerita jika menyewa gedung per bulan. Pemilik bisa menaikkan sewaktu-waktu tapi harus ada pemberitahuan sebelumnya.
"Rinciannya akan tergantung pada negara bagian atau teritori tempat Anda tinggal," kata Joel Dignam, direktur eksekutif Better Renting, sebuah kelompok advokasi penyewa nasional.
"Dalam banyak kasus, Anda harus mendapatkan pemberitahuan sekitar dua bulan sebelumnya."
"Jika Anda mendapatkan kenaikan sewa yang akan berlaku minggu depan, itu mungkin tidak akan sah."
Selain itu, undang-undang umumnya melarang tuan tanah untuk terlalu sering menaikkan harga sewa.
Namun sekali lagi, itu tergantung pada kebijakan negara bagian atau teritori. Tetapi umumnya harga sewa hanya dapat dinaikkan setiap enam atau 12 bulan sekali.
"Jika Anda mendapatkan kenaikan terlalu cepat setelah kenaikan terakhir Anda, itu indikator lain yang mungkin tidak sah," kata Dignam.
Apakah Kenaikan Harga Sewa Masuk Akal?
Naik dan turunnya harga sewa gedung akan menyesuaikan penawaran dan permintaan di pasar.
Jika di daerah dengan tingkat 'kekosongan' kamar dan rumah rendah, pemilik biasanya akan menaikkan harga sewa dalam jangka waktu tertentu.
Tapi jika terletak di wilayah yang sepi penyewa, harga sewa dapat turun.
Baca Juga: Pengin Punya Anak, Tapi Ivan Gunawan Lebih Tertarik dengan Hal Ini...
"Ini bukan hanya masalah tampilan, kamar tidur, dan kamar mandi."
"Ini juga ukuran keseluruhan dan atribut properti, dan fitur yang menarik bagi penyewa: seperti AC, kipas langit-langit, mesin pencuci piring, dan keamanan."
"Itu ditambah dengan persaingan untuk mendapatkan properti dan lokasi yang diinginkan," kata Aaron Emery yang menjalankan bisnis manajemen properti di Brisbane.
Bernegosiasi dengan Pemilik
Jadi, apa yang dapat dilakukan jika Anda keberatan dengan kenaikan sewa?
Pertama-tama, mengumpulkan beberapa informasi untuk membandingkan harga sewa rumah/kos lain dengan tempat tinggal Anda.
Lalu diskusikan dengan pemilik rumah atau kos soal informasi harga sewa yang telah Anda kumpulkan sebelumnya.
"Saran saya adalah mempersenjatai diri dengan fakta dan pengetahuan, tetapi jika mereka memiliki fakta itu, bersikaplah sopan."
"Jangan bersikap kasar, sombong, atau agresif. Dan jangan berasumsi Anda akan mendapat penurunan," kata Dignam dikutip dari ABC.net.au, Jumat (12/3/2021).
Miliki Rencana Cadangan
Meskipun sangat masuk akal untuk bernegosiasi dengan pemilik properti, hal itu dapat menimbulkan masalah.
Beberapa pemilik mungkin memilih untuk mengiklankan kembali propertinya daripada menerima potongan harga sewa.
Itulah alasan mengapa penyewa harus selalu memiliki rencana cadangan.
Penyewa bisa pindah ke properti baru daripada membayar kenaikan biaya sewa.
Bisa juga, menawarkan untuk menanggung ongkos perbaikan properti supaya bisa mendapatkan keringanan biaya sewa.
(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | abc.net.au |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |