Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Penyanyi Demi Lovato buka-bukaan soal kehidupan pribadinya dalam serial dokumenternya yang telah tayang perdana di SXSW pada Selasa (16/3/2021)
Penyanyi berusia 29 tahun itu membagikan banyak hal mengejutkan dalam dokumenter bertajuk Demi Lovato: Dancing With the Devil.
Demi Lovato mengaku mengalami pelecehan seksual, hingga buta akibat overdosis obat-obatan.
Berikut pengakuan-pengakuan mengejutkan Demi Lovato dalam serial dokumenter ini yang telah Grid.ID rangkumkan.
Overdosis narkoba 2018
Setelah 6 tahun bersih dari obat-obat terlarang, mantan bintang Disney itu kembali mengonsumsi narkoba pada April 2018.
Kali ini, Demi Lovato menggunakan obat-obatan yang lebih keras.
"Malam itu, saya menggunakan obat-obatan yang belum pernah saya lakukan sebelumnya."
"Saya tidak pernah mencoba sabu-sabu sebelumnya, jadi coba sabu-sabu."
"Saya mencampurkannya dengan Molly, coke, ganja, alkohol, exycontin. Itu saja seharusnya membunuh saya," katanya.
Kemudian Demi Lovato ditemukan tak sadarkan diri di tempat tidur oleh asistennya.
Demi Lovato pun segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Itu seperti film horor. Mereka memasukkannya ke ICU. Dia memiliki selang di lehernya yang membawa darahnya ke mesin, membersihkannya, dan kemudian memasukkannya kembali ke lehernya," kenang ibu Lovato, Dianna De La Garza.
Baca Juga: Damai! Rumahnya Disambangi Daus Mini dan sang Istri Untuk Minta Maaf, Yunita Lestari Minta Persoalan Tes DNA untuk Ichal Disudahi: Jangan Dibahas lagi
Alami Kebutaan hingga Kerusakan Otak
Akibat overdosis narkoba, Demi mengalami stroke, serangan jantung, hingga buta.
"Saya pikir orang-orang tidak menyadari betapa buruknya hal itu sebenarnya.
"Saya mengalami tiga kali stroke. Saya mengalami serangan jantung. Saya menderita kerusakan otak akibat stroke."
"Saya tida bisa mengemudi lagi dan saya memiliki titik buta pada penglihatan saya, jadi kadang-kadang ketika saya menuangkan segelas air, saya benar-benar 'kehilangan' cangkir karena tidak bisa melihatnya lagi."
"Saya juga menderita radang paru-paru karena sesak napas dan kerusakan banyak organ," terangnya dikutip dari Entertainment Tonight, Kamis (18/3/2021).
Berbicara lebih soal masalah penglihatannya, ia mengatakan sempat tidak bisa melihat teman atau keluarganya ketika pertama kali sadarkan diri.
Baca Juga: Tak Hanya Melembapkan, Inilah Rekomendasi 3 Serum Bibir yang Dapat Mencerahkan Bibir Kusam
"Saya alami kebutaan ketika bangun. Adik perempuan saya (Madison De Le Garza) ada di samping tempat tidur saya."
"Saya sangat buta sehingga tidak bisa melihat siapa dia meskipun dia berdiri di sebelah saya," ungkapnya.
Demi juga nyaris kehilangan nyawanya jika asistennya tidak segera membawanya ke rumah sakit.
Baca Juga: Digugat Cerai Wulan Guritno, Adilla Dimitri Absen dari Sidang Mediasi Tanpa Alasan
Alami Serangan Seksual
Tidak hanya overdosis, Demi Lovato juga menceritakan pengalamannya dilecehkan secara seksual oleh pengedar narkoba.
"Apa yang orang tidak sadari tentang malam itu adalah saya tidak hanya overdosis, saya juga dimanfaatkan."
"Ketika mereka menemukan saya, saya telanjang. Saya benar-benar dibiarkan mati setelah dia memanfaatkan saya," ceritanya.
Baca Juga: Kompak Ajukan Sidang Virtual, Michael Yukinobu de Fretes Akui Tak Takut Dipertemukan dengan Gisella Anastasia : Karena Emang Pandemi
Diperkosa Sejak Usia Belia
Saat membahas dugaan pelecehan seksual pada 2018, Demi Lovato juga mengklaim bahwa dirinya menjadi korban pemerkosaan saat berusia 15 tahun.
Di usia itu, Demi Lovato tengah naik daun berkat membintangi serial dan film Disney.
"Ketika saya remaja, saya berada dalam situasi yang sangat mirip. Saya kehilangan keperawanan saya karena pemerkosaan."
"Saya menelepon orang itu kembali sebulan kemudian dan mencoba memperbaikinya."
"Namun apa yang dilakukannya hanya membuat saya merasa lebih buruk," ungkapnya.
Demi Lovato tidak mengungkapkan siapa orang yang memperkosanya. Ia hanya mengisyaratkan bahwa sosok itu adalah seorang aktor.
Pelantun 'Sorry Not Sorry' itu pun merasa kesal karena aktor tersebut masih eksis sampai saat ini.
"Sial, saya hanya akan mengatakan itu. Saya memberitahu seseorang bahwa ia melakukan ini pada saya dan mereka tidak pernah mendapat masalah."
"Mereka tidak pernah dikeluarkan dari film yang dibintangi. Tetapi, saya hanya menyembunyikan masalah itu. Entahlah. Saya lelah membuka mulut," tuturnya.
Salah Diagnosis Bipolar
Demi Lovato merasa yakin bahwa ia salah didiagnosis setelah dinyatakan mengalami gangguan bipolar pada 2011.
"Saya telah diberitahu, mereka kira, saya telah salah didiagnosis ketika berusia 18 tahun," katanya.
"Saya mengungkapkan kepada publik ketika saya mengetahui saya bipolar karena saya pikir itu alasan di balik tindakan saya. Tapi hal yang tidak saya lakukan adalah mendapatkan opini kedua."
"Saya bertingkah di luar batas ketika saya berusia 18 tahun karena berbagai alasan.
"Tetapi sekarang saya tahu dari berbagai dokter yang berbeda bahwa itu bukan karena saya bipolar. Saya harus tumbuh dewasa," terangnya.
Akhiri Pertunangan
Demi Lovato juga buka suara soal hubungannya dengan mantan tunangannya, MAx Ehrich.
Max sempat tinggal bersama Demi Lovato selama pandemi Covid-19. Kemudian, pasangan itu tiba-tiba mengakhiri hubungan mereka.
Demi Lovato menggambarkan hubungannya dengan Ehrich seperti iklan palsu.
"Saya pikir saya terburu-buru melakukan sesuatu yang saya pikir harus saya lakukan."
"Saya menyadari seiring berjalannya waktu bahwa saya tidak benar-benar mengenal dengan siapa saya bertunangan," ungkapnya.
(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Entertainment Tonight |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |